moservice.id – Mobil listrik sedang jadi primadona di Indonesia dnan yang paling menarik, merek-merek asal China sedang memimpin pasar. Nama-nama seperti Wuling, BYD, dan Cherry yang sedang menjadi perbincangan hangat.
Data terbaru menunjukkan kalau hampir 90% mobil listrik yang dijual di Indonesia berasal dari China. Ini angka yang cukup mengejutkan! Bayangkan, dari Januari sampai Juli tahun ini aja, ada sekitar 17.800 mobil listrik yang terjual.
Beberapa merek otomotif dari China telah memainkan peran penting dalam meningkatnya penggunaan kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Merek-merek seperti Wuling, BYD, dan Cherry memberikan kontribusi besar dengan menguasai sekitar 90 persen dari total penjualan kendaraan listrik domestik dalam periode Januari hingga Juli 2024.
Berdasarkan data terkini dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), permintaan terhadap mobil listrik di Tanah Air mengalami lonjakan signifikan pada periode Januari hingga Juli 2024.
Angka penjualan mobil listrik tercatat meningkat sebesar 157,30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai angka 17.826 unit. Bahkan, jumlah ini telah melampaui total penjualan mobil listrik sepanjang tahun 2023 yang hanya 17.051 unit.
Baca juga: Rangkuman Mobil Listrik Pilihan Terbaik di IIMS 2024, Berikut 9 Pilihannya
Dominasi Merek China dan Peran Insentif Pemerintah
Merek-merek asal China mendominasi empat dari lima posisi teratas dalam penjualan ini.
BYD, yang baru masuk ke pasar Indonesia pada awal tahun ini, berhasil menjual lebih dari 3.500 unit, dengan model sedan BYD Seal menjadi kontributor utama.
Sementara itu, Chery, yang hanya meluncurkan satu model EV, yaitu Omoda E5, juga mencatat penjualan yang cukup tinggi dengan lebih dari 3.000 unit.
Merek lain seperti Morris Garage (MG), yang berafiliasi dengan SAIC Motor, mencapai penjualan 1.900 unit. Merek-merek lain seperti Neta dan DFSK-Seres juga berhasil menjual ratusan unit di pasar Indonesia
Tiga model terpopuler saat ini adalah Wuling BinguoEV, Chery Omoda E5, dan Wuling Cloud EV, yang semuanya dirakit langsung di dalam negeri.
Kebijakan pemerintah yang memberikan insentif berupa potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1% untuk kendaraan listrik telah menjadi katalisator utama dalam mendorong peningkatan penjualan.
Meskipun masih diimpor secara utuh (CBU), BYD Seal berhasil meraih posisi sebagai salah satu model terlaris, mengungguli beberapa pesaingnya yang telah diproduksi lokal seperti MG 4 EV dan Hyundai Ioniq 5.
Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik desain dan performa mobil listrik asal China semakin diminati oleh konsumen Indonesia.
Baca juga: Mobil Listrik Diharapkan Jadi Masa Depan Otomotif Indonesia oleh Presiden Jokowi
Prospek Cerah dan Tantangan ke Depan
Chery Omoda E5, dengan desain futuristik dan performa sporty-nya, telah berhasil memikat hati konsumen Indonesia dan menjadi salah satu Sport Utility Vehicle (SUV) listrik paling laris di pasar.
Namun, pertumbuhan ini sangat bergantung pada keberlanjutan program insentif pemerintah dan percepatan pembangunan infrastruktur pengisian daya yang memadai.
Produksi lokal kendaraan listrik tidak hanya dapat menekan harga jual, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi pusat produksi dan distribusi mobil listrik di kawasan Asia Tenggara.
Dengan adanya berbagai perjanjian perdagangan bebas, produsen mobil listrik di Indonesia dapat memperluas pasar ekspor mereka.