back button

12 Penyebab Rem Motor Ngempos yang Jarang Disadari

Ditulis oleh : moservice,

23 Apr 2025

fbtwitterwhatsapp
12 Penyebab Rem Motor Ngempos yang Jarang Disadari

moservice.id – Pernahkah Anda merasakan sensasi mencengkeram tuas rem sekuat tenaga, namun motor seolah tak acuh? 

Jantung berdebar lebih kencang dari putaran mesin, pikiran langsung dipenuhi skenario terburuk. 

Mengendarai sepeda motor dengan rem yang kurang responsif tentu bukan pengalaman yang menyenangkan, bahkan bisa sangat berbahaya. 

Istilah “ngempos” atau kurang pakem seringkali membuat kita bertanya-tanya, apa gerangan yang terjadi pada sistem pengereman motor?

Sistem pengereman hidrolik mengandalkan cairan rem untuk mentransfer tekanan dari tuas atau pedal ke kaliper rem. 

Jika ada gelembung udara terjebak di dalamnya, tekanan yang Anda berikan akan “diserap” oleh udara yang mudah ditekan, bukan diteruskan ke kampas rem. Alhasil, rem terasa spongy, dalam, atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.

Lantas, apa sebenarnya biang keladinya? Mengapa rem motor kesayangan kita bisa kehilangan “gigitannya”? 

Berikut ini berbagai penyebab rem motor bisa ngempos atau tidak pakem.

1. Minyak Rem Habis 

Seiring waktu, minyak rem bersifat higroskopis, artinya mudah menyerap kelembaban dari udara. 

Kandungan air yang berlebihan ini menurunkan titik didih minyak rem. Ketika rem digunakan secara intens, panas yang dihasilkan bisa membuat air dalam minyak rem mendidih, menghasilkan gelembung udara. 

Gelembung udara inilah yang membuat rem terasa “ngempos” karena kompresi yang seharusnya terjadi pada cairan, kini sebagian terserap oleh udara. 

Selain itu, kebocoran halus pada selang, master rem, atau kaliper juga bisa menjadi penyebab berkurangnya tekanan hidrolik.

Mengapa Udara Bisa Masuk?

  • Kurangnya Perawatan: Cairan rem yang jarang diganti bisa menyerap kelembaban dari udara, membentuk gelembung uap air saat panas. Selain itu, kualitas cairan rem yang menurun juga mempengaruhi kinerja sistem. Ingat, cairan rem itu seperti “darah” bagi sistem pengereman, kualitasnya harus selalu prima!
  • Kebocoran Halus: Retakan kecil pada selang rem, sambungan yang longgar, atau seal master/kaliper yang getas bisa menjadi pintu masuk bagi udara. Kebocoran ini mungkin tidak terlihat jelas, namun dampaknya sangat signifikan.
  • Penggantian Komponen yang Tidak Tepat: Proses penggantian kampas rem atau komponen lain yang tidak dilakukan dengan benar bisa memerangkap udara dalam sistem.

2. Kampas Rem Hampir Habis

Kampas rem yang menipis tidak lagi memiliki material yang cukup untuk menghasilkan gesekan optimal pada piringan cakram atau tromol. 

Suara berdecit saat mengerem adalah salah satu indikasinya, jangan diabaikan! Bayangkan sepatu tanpa sol, bagaimana bisa mencengkeram tanah dengan baik?

Material kampas rem terus berkembang. Kampas rem yang berkualitas rendah atau tidak sesuai dengan spesifikasi motor bisa lebih cepat aus dan kurang optimal dalam mencengkeram piringan cakram. 

Selain itu, kontaminasi oleh oli, gemuk, atau cairan pembersih yang tidak tepat juga bisa mengurangi daya cengkeram kampas rem secara signifikan. 

Bahkan, partikel debu dan kotoran jalanan yang menempel dan mengeras pada permukaan kampas juga bisa menjadi lapisan penghalang.

3. Piringan Cakram yang Bermasalah

Selain bengkok akibat benturan, piringan cakram juga bisa mengalami keausan yang tidak merata, membentuk “gelombang” pada permukaannya. 

Hal ini menyebabkan kontak yang tidak sempurna dengan kampas rem, sehingga pengereman menjadi kurang maksimal. 

Permukaan piringan cakram yang terlalu licin akibat oksidasi atau penumpukan residu kampas yang mengeras juga bisa mengurangi gesekan.

4.Piston Kaliper Berkarat

Kaliper adalah rumah bagi piston rem yang bertugas mendorong kampas rem ke cakram. Jika kaliper kotor, berkarat, atau pistonnya macet, maka tekanan yang dihasilkan oleh minyak rem tidak akan tersalurkan dengan baik ke kampas rem. 

Akibatnya, pengereman menjadi tidak pakem atau bahkan hanya berfungsi sebelah. Perawatan rutin dengan membersihkan kaliper sangat penting untuk menjaga kinerjanya.

Piston kaliper yang berkarat atau kotor bisa menyebabkan pergerakannya terhambat, sehingga kampas rem tidak dapat mencengkeram piringan cakram dengan kuat atau bahkan tidak kembali ke posisi semula setelah tuas rem dilepas. 

Selain itu, seal atau karet pelindung piston yang rusak juga bisa menjadi jalan masuk bagi kotoran dan air, memperparah masalah.

Baca juga: 7 Penyebab Rem Depan Motor Keras dan Cara Mengatasinya

5. Master Rem yang Bermasalah

Master rem memiliki komponen internal yang kompleks, termasuk piston dan seal. Kerusakan pada komponen ini bisa menyebabkan tekanan hidrolik yang dihasilkan tidak maksimal atau bahkan bocor. 

Gejala awalnya bisa berupa tuas rem yang terasa “dalam” atau tidak kembali dengan sempurna.

Kotoran, karat, atau kerusakan internal bisa membuat piston pada kaliper atau master rem bergerak tidak lancar atau bahkan macet. 

Akibatnya, tekanan hidrolik tidak tersalurkan dengan baik atau kampas rem tidak dapat kembali ke posisi semula setelah dilepas. Ini seperti ada “hambatan” di jalur “komunikasi” antara tuas rem dan roda.

Jika master rem mengalami kebocoran internal atau pistonnya macet, maka tekanan hidrolik yang dihasilkan tidak akan maksimal, sehingga rem terasa kurang pakem. 

6. Selang Rem yang Mengembang

Selang rem berfungsi menyalurkan tekanan hidrolik dari master rem ke kaliper. Seiring berjalannya waktu, material selang rem bisa menjadi getas dan retak, bahkan bocor. 

Kebocoran sekecil apapun akan mengurangi tekanan hidrolik dalam sistem, yang berujung pada rem yang terasa “ngempos”. Selang rem yang sudah berumur sebaiknya diganti secara berkala untuk mencegah hal ini terjadi.

Selang rem yang terbuat dari karet seiring waktu bisa kehilangan elastisitasnya dan mengembang saat tekanan hidrolik diberikan. 

Pengembangan ini mengurangi tekanan yang seharusnya diteruskan ke kaliper, membuat pengereman terasa kurang responsif. 

Selang rem braided (anyaman baja) kini menjadi pilihan populer karena lebih tahan terhadap pengembangan.

7. Kabel Rem Kurang Kencang

Pada motor dengan rem tromol, kabel rem yang berkarat, kotor, atau tidak terlumasi dengan baik bisa menjadi kaku dan mengurangi responsivitas pengereman. Tarikan tuas rem terasa berat dan tidak efektif.

Baca juga: Cakram Rem Motor Terasa Seret, Apa Penyebabnya?

8. Kurangnya Perawatan Rutin

Seringkali, masalah rem “ngempos” timbul akibat kelalaian dalam perawatan. Pemeriksaan rutin kondisi minyak rem, kampas rem, kaliper, cakram/tromol, dan selang rem sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini. 

Dengan perawatan yang baik, kita bisa mencegah kerusakan yang lebih parah dan menjaga performa pengereman tetap optimal.

Namun, dengan memahami berbagai penyebabnya, kita bisa lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat. 

Jangan pernah menunda perbaikan jika Anda merasakan ada yang tidak beres dengan sistem pengereman motor Anda. Keselamatan Anda jauh lebih berharga dari apapun.

Untuk Anda yang ingin melakukan service rem motor, bisa melakukannya dengan booking langsung melalui situs Moservice.id.

Dapatkan promo service motor dan jadikan pengalaman booking kendaraan semakin mudah dan menyenangkan.

Pilih area / Kota

Pilih Merek
Jenis Bengkel

Bengkel Rekomendasi

Moservice Logo

Promo

Tentang Moservice

Gabung Jadi Mitra

Artikel

Kebijakan Privasi

Pertanyaan Umum

Hubungi Kami

[email protected]

(021)3190 2000

icon_facebookicon_youtubeicon_instagramicon_tiktok