Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih ke-8 di RI periode 2024-2029 berencana untuk mengembangkan bahan bakar alternatif yakni Bahan Bakar Nabati (BBN) 100% yang terbuat dari campuran tebu dan singkong.
Hal ini mendapat perhatian khusus dari Menteri ESDM Arifin yang menjelaskan bahwa hal ini harus dilakukan secara bertahap melalui serangkaian uji coba laboratorium.
Diharapkan dengan terlaksananya harapan ini bisa membuat Indonesia tidak mengimpor bahan bakar solar dan bensin, karena sudah ada penggantinya sendiri yang diproduksi dalam negeri.
Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah mulai dari kelapa sawit, tebu, dan singkong yang bisa diolah menjadi sumber engeri terbarukan.
Baca juga: Bioetanol Jadi Alternatif Bahan Bakar di Masa Depan? Indonesia Disarankan Tiru Negara Ini
Untuk saat ini, Indonesia sudah ada teknologi solar dari kelapa sawit yang menghasilkan biodiesel. Artinya, bahan bakar ini terbuat dari kelapa sawit 100%.
Jadi, B100 (Biodiesel 100%) adalah istilah biodiesel yang terbuat dari bahan bakar nabati dengan proses esterifikasi dari asam lemak minyak nabati maupun lemak hewani.
Uji pengembangan yang telah dilakukan pun secara bertahap mulai dari B30, B35 dan B40 sebagai tahap lanjutannya.
Untuk itu, Arifin belum berani mengatakan bahwa dalam 5 tahun ke depan B100 sudah bisa diproduksi secara nasional, karena kita masih dalam proses uji coba pengembangan di tahap B40 tahun 2024 ini.
Sumber gambar: btke.esdm.go.id