moservice.id – Menguasai kemudi mobil memang relatif mudah, namun ada satu aspek krusial yang sering terlewatkan: prosedur mematikan mesin yang benar.
Tindakan yang tampak sepele ini, jika dilakukan secara keliru dan berulang, ternyata dapat mempercepat keausan sejumlah komponen mesin mobil.
Di tengah masyarakat, berkembang pula mitos yang keliru, seperti anggapan bahwa menginjak pedal gas dalam-dalam saat mematikan mesin mobil adalah praktik yang benar.
Tindakan ini justru tidak benar dan berpotensi mempercepat kerusakan mesin. Saat putaran mesin tinggi, pelumasan yang optimal menjadi krusial.
Mematikan mesin secara tiba-tiba dalam kondisi demikian akan menyebabkan penurunan tekanan pelumasan secara drastis. Akibatnya, gesekan antar komponen, seperti pada dinding silinder, akan meningkat dan mempercepat proses keausan.
Oleh karena itu, disarankan untuk membiasakan diri mengurangi beban kerja mesin sebelum proses pematian dilakukan.
Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk mematikan mobil dengan benar tanpa merusak komponen mesin.
1. Biarkan Mesin Idle Sebentar
Setelah perjalanan panjang atau berat, jangan langsung mematikan mesin. Berikan waktu sekitar 1-2 menit agar oli mesin dapat bersirkulasi dengan baik dan mendinginkan komponen-komponen penting, terutama turbo pada mobil dengan turbocharger. Hal ini membantu mencegah heat soak yang bisa merusak komponen.
2. Matikan Komponen Elektrikal Terlebih Dahulu
Langkah awal yang dianjurkan adalah menunggu hingga putaran mesin kembali ke kondisi normal dan stabil.
Sebelum memutar kunci kontak ke posisi off, biasakan untuk mematikan semua komponen elektronik seperti AC, lampu utama, lampu kabut, dan sistem audio. Ini bertujuan untuk mengurangi beban listrik pada aki saat mesin kembali dinyalakan di lain waktu.
3. Pastikan Putaran Mesin Stabil (Idle)
Matikan mesin saat putaran mesin berada pada kondisi idle atau stasioner (rpm rendah dan stabil).
Hindari mematikan mesin saat putaran mesin masih tinggi karena dapat menyebabkan tekanan pelumasan turun secara drastis dan mempercepat keausan komponen internal mesin.
Baca juga: Baru! Begini 4 Cara Mematikan Alarm Mobil Tanpa Remot
4. Posisi Transmisi yang Tepat
- Mobil Manual: Pastikan tuas transmisi berada di posisi netral (N) dan aktifkan rem tangan (handbrake) sebelum mematikan mesin.
- Mobil Otomatis: Pindahkan tuas transmisi ke posisi Parkir (P) dan pastikan rem parkir aktif sebelum mematikan mesin. Jangan hanya mengandalkan posisi P untuk menahan mobil, terutama di permukaan yang tidak rata.
5. Hindari Menginjak Pedal Gas Saat Mematikan Mesin
Mitos tentang menginjak pedal gas dalam-dalam saat mematikan mesin adalah praktik yang keliru dan justru dapat mempercepat kerusakan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, saat rpm tinggi, pelumasan sangat dibutuhkan, dan mematikan mesin tiba-tiba akan menghentikan suplai oli secara mendadak.
6. Jangan Terlalu Sering Mematikan dan Menyalakan Mesin dalam Waktu Singkat
Jika Anda hanya berhenti sebentar (misalnya kurang dari satu menit), terkadang lebih baik membiarkan mesin tetap menyala dalam kondisi idle daripada mematikannya lalu segera menyalakannya kembali.
Proses menyalakan mesin kembali membutuhkan energi dan memberikan tekanan pada beberapa komponen.
Baca juga: 6 Cara Mudah Mematikan Alarm Mobil yang Bunyi Terus-Menerus
7. Perhatikan Kondisi Lingkungan (Ekstrem)
Dalam kondisi cuaca yang sangat panas atau sangat dingin, memberikan waktu idle yang sedikit lebih lama sebelum mematikan mesin dapat membantu menjaga suhu komponen secara bertahap.
Dengan mengikuti tips-tips sederhana ini secara konsisten, Anda dapat membantu memperpanjang usia pakai mesin mobil Anda dan menghindari potensi kerusakan dini yang tidak diinginkan.
Ingatlah bahwa perawatan yang baik, termasuk cara mematikan mesin yang benar, adalah investasi jangka panjang untuk kendaraan Anda.