moservice.id – Siapa yang tidak panik saat menyadari motor kesayangan ternyata kelebihan oli? Mungkin Anda terlalu bersemangat saat mengganti oli sendiri, atau mekanik kurang teliti.
Apapun alasannya, overfill oli bukan masalah sepele. Alih-alih memberikan pelumasan optimal, kelebihan oli justru bisa menimbulkan masalah serius pada mesin motor Anda.
Motor yang kelebihan oli mungkin terdengar seperti masalah sepele, tapi kalau dibiarkan, bisa bikin mesin jadi “ngap-ngapan” atau bahkan rusak parah.
Gejala Motor Kelebihan Oli (Overfill)
Mengenali gejala overfill oli sejak dini sangat penting agar Anda bisa segera mengambil tindakan. Berikut beberapa gejala umum yang perlu Anda waspadai:
- Level Oli Melebihi Batas Maksimal: Ini adalah indikasi paling jelas. Periksa level oli melalui dipstick atau jendela intip oli. Jika level oli berada di atas garis “Full” atau batas maksimal, motor Anda kemungkinan besar kelebihan oli.
- Asap Putih dari Knalpot: Munculnya asap putih tebal dari knalpot, terutama saat mesin panas, bisa menjadi tanda oli terbakar di ruang bakar akibat overfill.
- Performa Mesin Menurun: Mesin terasa kurang bertenaga, akselerasi lambat, dan putaran mesin terasa berat.
- Boros Bahan Bakar: Konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dari biasanya.
- Mesin Cepat Panas (Overheat): Suhu mesin lebih cepat naik dan lebih panas dari kondisi normal.
- Bocor Oli: Tanda-tanda kebocoran oli di sekitar mesin, seperti rembesan oli pada seal atau gasket.
- Filter Udara Basah Oli: Pada beberapa kasus, kelebihan oli juga bisa menyebabkan oli naik ke filter udara (seperti yang dibahas pada artikel sebelumnya).
Lalu, bagaimana cara mengatasinya bila oli motor sudah melewati batasnya? Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan.
1. Pastikan Terlebih Dahulu Kondisi Level Oli
Pertama, pastikan motor dalam kondisi dingin dan diparkir di permukaan rata. Buka dipstick (biasanya ada di sisi kanan mesin), bersihkan dengan lap, masukkan lagi tanpa diputar, lalu tarik.
Lihat, apakah oli sudah melewati indikator atau belum? Jika sudah, seberapa banyak oli melewati indikator dipstick?
2. Siapkan Peralatan
Anda hanya membutuhkan kunci ring atau kunci pas yang sesuai dengan baut pembuangan oli (biasanya ukuran 12 atau 14), wadah penampung oli bekas, dan kain lap bersih.
3. Temukan Lokasi Baut Pembuangan Oli
Cari baut pembuangan oli di bagian bawah mesin motor Anda. Biasanya terletak di crankcase bagian bawah. Lihat buku manual pemilik jika Anda kesulitan menemukannya.
4. Buka Baut Pembuangan Oli
Letakkan wadah penampung oli bekas di bawah baut pembuangan. Gunakan kunci untuk membuka baut pembuangan secara perlahan dan hati-hati.
Jangan membuka baut terlalu banyak sekaligus, cukup putar sedikit saja hingga oli mulai menetes keluar.
Tujuannya adalah mengeluarkan oli secara bertahap, bukan menguras seluruh oli mesin.
5. Keluarkan Oli Secara Bertahap
Siapkan wadah kecil (bisa bekas botol air mineral yang dipotong) dan kunci pas sesuai ukuran baut pembuangan oli (biasanya 12 atau 13 mm).
Letakkan motor di standar tengah, lalu buka baut pembuangan di bawah mesin (carter). Biarkan oli keluar sedikit—tak perlu semua, cukup sampai mendekati batas normal.
Biarkan oli menetes keluar sedikit demi sedikit. Periksa level oli secara berkala melalui dipstick atau jendela intip oli.
Keluarkan oli hingga level oli berada di antara garis “Min” dan “Max” atau sesuai dengan rekomendasi buku manual pemilik.
Baca juga: 9 Penyebab Oli Naik ke Filter Udara pada Motor Matic
6. Kencangkan Kembali Baut Pembuangan Oli
Setelah level oli sesuai, kencangkan kembali baut pembuangan oli dengan kunci. Pastikan baut terpasang kencang namun jangan terlalu kuat hingga merusak ulir baut.
7. Bersihkan Area Sekitar Baut
Gunakan kain lap bersih untuk membersihkan area sekitar baut pembuangan dari sisa-sisa oli.
8. Periksa Kembali Level Oli
Setelah selesai, periksa kembali level oli untuk memastikan sudah sesuai dengan batas yang dianjurkan.
9. Panaskan Mesin dan Periksa Ulang
Hidupkan mesin motor sebentar dan biarkan mesin mencapai suhu kerja normal. Matikan mesin dan tunggu beberapa menit agar oli mengendap.
Periksa kembali level oli untuk terakhir kalinya. Jika level oli masih terlalu tinggi, ulangi kembali langkah di atas.
Tips Tambahan dan Pencegahan
- Gunakan Alat Ukur yang Tepat: Saat mengganti oli sendiri, gunakan gelas ukur atau botol takar oli yang memiliki skala yang jelas untuk memastikan volume oli yang dimasukkan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
- Perhatikan Buku Manual Pemilik: Buku manual pemilik adalah panduan terbaik untuk mengetahui volume oli yang tepat untuk motor Anda. Ikuti rekomendasi yang tertera di buku manual.
- Ganti Oli di Tempat yang Rata: Pastikan motor berada di permukaan yang rata saat mengganti atau memeriksa level oli. Permukaan yang miring dapat memberikan pembacaan level oli yang tidak akurat.
- Periksa Level Oli Secara Berkala: Biasakan untuk memeriksa level oli secara berkala, terutama sebelum perjalanan jauh atau setelah penggunaan motor dalam kondisi ekstrem.
- Percayakan pada Mekanik Terpercaya: Jika Anda ragu atau tidak yakin, percayakan penggantian oli pada mekanik yang terpercaya.
Baca juga: Motor Kehabisan Oli di Jalan? Boleh Dihidupkan atau Tidak?
Kenapa Bisa Terjadi Overfill Oli Motor?
Kelebihan mengisi oli motor bisa terjadi karena beberapa hal yaitu:
- Salah takar saat ganti oli. Banyak yang asal tuang tanpa baca buku manual. Contoh, motor matic 110 cc biasanya cuma butuh 0,7-0,8 liter, tapi malah dituang 1 liter penuh.
- Kebiasaan nambah oli tanpa cek. Oli berkurang itu wajar, tapi kalau nambah terus tanpa kuras, ya jadi banjir.
- Masalah mekanis, seperti ring piston aus yang bikin oli naik ke ruang bakar, lalu dikira kurang dan ditambah lagi.
Kalau oli udah sempat bikin knalpot berasap atau kopling selip, lakukan ini:
- Knalpot berasap: Lepas knalpot, bersihkan bagian dalam pakai sikat kawat kecil dan bensin, lalu keringkan. Ini ngebantu hilangin residu oli yang nyangkut.
- Kopling selip: Bongkar area kopling, cek kampasnya. Kalau basah oli, lap pakai kain kering dan amplas halus permukaannya biar gripnya balik.
Saat ini sudah ada pabrikan oli yang ngeluarin formula “low overflow” khusus buat motor injeksi.
Oli ini dirancang biar tidak gampang numpuk kalau kelebihan sedikit, karena viskositasnya lebih stabil.
Contohnya merek lokal yang lagi naik daun, tapi pastikan cocok sama spek motor kamu (misalnya SAE 10W-30 atau 10W-40).
Selain itu, motor keluaran terbaru dari brand Jepang mulai pakai sensor oli pintar yang aan menampilkan pemberitahuan ketika level oli sudah diambang batas.
Tips Pencegahan yang Bisa Dilakukan
- Selalu cek oli tiap 2 minggu sekali, apalagi kalau sering riding jauh.
- Jangan percaya mitos “oli lebih banyak lebih baik: itu cuma bikin mesin cepet rusak.
- Simpan catatan ganti oli, biar tahu kapan waktunya kuras total.
Mengatasi motor kelebihan oli sebenarnya cukup mudah jika Anda mengetahui langkah-langkahnya. Jangan panik jika motor Anda mengalami overfill.
Pencegahan tetap lebih baik daripada mengobati. Selalu perhatikan volume oli saat mengganti oli dan ikuti panduan yang tertera pada buku manual pemilik.
Dengan perawatan yang tepat, motor kesayangan Anda akan selalu prima dan terhindar dari masalah overfill oli.
Apabila masalah masih terus berlanjut, Anda bisa segera membawanya ke bengkel motor.
Moservice.id bisa membantu Anda menemukan rekomendasi bengkel motor terdekat untuk mengatasi permasalahan oli yang melewati batas.
Untuk Anda yang ingin mengganti oli motor, juga bisa melakukannya di berbagai bengkel rekanan Moservice.id.
Dapatkan promo ganti oli motor sekarang!