back button

Kelebihan Isi Oli Motor, Berbahaya atau Tidak?

Ditulis oleh : moservice,

11 Mar 2025

fbtwitterwhatsapp
Kelebihan Isi Oli Motor, Berbahaya atau Tidak?

moservice.id – Saat melakukan perawatan motor secara rutin dengan mengganti oli tiap bulan, terkadang kita lupa menakar pengisian oli, sehingga oli yang dituangkan berlebih atau kekurangan.

Jika kekurangan, tentu masih bisa ditambah dan ini mudah dilakukan. Tapi, bagaimana bila sebaliknya?

Bagaimana oli yang tidak sengaja dituang berlebih di atas indikator dipstick oli?

Mungkin Anda berpikir, “Ah, kelebihan sedikit saja, tidak apa-apa.” Jangan salah, bahkan kelebihan oli dalam jumlah kecil pun bisa berdampak negatif. 

Motor yang kelebihan oli dan mengalami masalah bisa dilihat dari beberapa indikator berikut:

  • Level oli di dipstick melewati batas maksimum (biasanya ada tanda “F” atau “Full”).
  • Mesin terasa lebih berat saat digas, respons jadi lemot.
  • Ada tetesan oli di bawah motor, terutama di area seal crankshaft.
  • Bau oli terbakar saat mesin panas, kadang disertai asap tipis.

Apa saja dampak buruk oli motor yang berlebih bagi mesin motor? Berikut penjelasannya.

1. Tekanan Crankcase Meningkat Drastis

Mesin motor dirancang dengan volume oli yang presisi. Kelebihan oli akan mengurangi ruang kosong di dalam crankcase

Ketika mesin berputar, crankshaft dan piston bergerak dengan cepat, menciptakan tekanan di dalam crankcase

Jika volume oli terlalu banyak, tekanan ini akan meningkat secara signifikan. Tekanan berlebih ini justru akan menghambat kinerja pelumasan, karena oli menjadi sulit bersirkulasi dengan baik ke seluruh komponen mesin yang membutuhkan.

Tekanan crankcase yang terlalu tinggi akibat overfill dapat memicu kebocoran oli pada seal-seal mesin yang lemah, bahkan merusak komponen internal seperti connecting rod dan bearing

Beberapa motor keluaran terbaru dilengkapi sensor tekanan oli yang lebih sensitif, yang akan memberikan peringatan dini jika terjadi overpressure.

2. Oli Masuk ke Ruang Bakar

Tekanan crankcase yang tinggi juga dapat memaksa oli “menyelinap” melalui ring piston yang seharusnya menyekat ruang pembakaran dan crankcase

Oli yang masuk ke ruang bakar akan ikut terbakar bersama campuran bahan bakar dan udara. Akibatnya, muncul asap putih tebal dari knalpot, yang merupakan indikasi oli terbakar. 

Pembakaran oli ini juga menghasilkan kerak karbon berlebih di ruang bakar, busi, dan katup, yang dapat menurunkan performa mesin dan memicu masalah knocking atau ngelitik.

Teknologi mesin injeksi modern dengan kontrol emisi yang ketat semakin sensitif terhadap pembakaran oli yang tidak sempurna. 

Kerak karbon yang berlebih akibat overfill dapat mengganggu kinerja sensor oksigen dan catalytic converter, yang berpotensi meningkatkan emisi gas buang dan bahkan merusak komponen sistem emisi tersebut.

Baca juga: Begini 6 Cara Cek Oli Motor Sendiri dengan Mudah

3. Beban Kerja Mesin Meningkat

Kelebihan oli membuat crankshaft dan komponen internal mesin lainnya harus “berjuang” lebih keras untuk berputar di dalam cairan yang lebih kental dan padat. 

Hal ini meningkatkan beban kerja mesin secara keseluruhan. Akibatnya, putaran mesin menjadi lebih berat, tenaga mesin terasa loyo, konsumsi bahan bakar meningkat, dan mesin cenderung lebih cepat panas (overheat).

Sistem pendinginan pada motor modern dirancang untuk bekerja optimal pada volume oli yang sesuai standar. 

Overfill oli dapat mengganggu efektivitas sistem pendinginan, terutama pada motor dengan pendingin udara. 

Panas berlebih akibat overfill dapat memperpendek usia pakai komponen mesin dan oli itu sendiri.

4. Kerusakan Seal dan Gasket

Tekanan crankcase yang berlebihan akibat overfill oli dapat memberikan tekanan ekstra pada seal dan gasket mesin. 

Seal dan gasket yang lemah atau sudah berumur dapat “menyerah” dan mengalami kebocoran. 

Kebocoran oli bisa terjadi di berbagai titik, seperti seal crankshaft, seal camshaft, atau gasket kepala silinder. 

Bocor oli tidak hanya membuat mesin kotor, tetapi juga mengurangi volume oli secara bertahap, yang justru bisa memicu masalah kekurangan oli di kemudian hari.

Baca juga: Kelebihan Isi Oli Motor? Apa yang Harus Dilakukan?

Kenapa Kelebihan Oli Jadi Masalah?

Oli mesin itu punya tugas utama melumasi komponen, mendinginkan, dan membersihkan kotoran. 

Tapi, kalau volumenya melebihi kapasitas yang direkomendasikan pabrik, tekanan di dalam mesin jadi berantakan. Akibatnya:

  • Kampas kopling selip karena oli berlebih masuk ke area kopling (khusus motor manual).
  • Asap putih keluar dari knalpot akibat oli terbakar di ruang bakar.
  • Seal mesin bocor gara-gara tekanan berlebih.
  • Bahkan, mesin bisa “ngorok” atau mati mendadak karena komponen crankshaft “kecipratan” oli berlebih, bikin putaran jadi berat.

Apabila Anda mengalami masalah kelebihan isi oli motor, disarankan untuk langsung menguranginya secara manual atau membawanya ke bengkel motor terdekat agar segera mendapatkan bantuan profesional yang sesuai.

Dapatkan promo service motor dari Moservice.id sekarang!

Pilih area / Kota

Pilih Merek
Jenis Bengkel

Bengkel Rekomendasi

Moservice Logo

Promo

Tentang Moservice

Gabung Jadi Mitra

Artikel

Kebijakan Privasi

Pertanyaan Umum

Hubungi Kami

[email protected]

(021)3190 2000

icon_facebookicon_youtubeicon_instagramicon_tiktok