back button

Water Temperature Sensor: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Gejala Kerusakan dan Cara Mengatasinya

Ditulis oleh : moservice,

08 Aug 2024

fbtwitterwhatsapp
Water Temperature Sensor: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Gejala Kerusakan dan Cara Mengatasinya

moservice.id – Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana mesin mobil Anda bisa bekerja dengan optimal tanpa mengalami overheat? 

Salah satu komponen kunci yang berperan penting dalam menjaga suhu mesin agar tetap stabil adalah water temperature sensor atau sensor suhu air.

Apa Itu Water Temperature Sensor?

Pengertian Water temperature sensor (WTS) adalah komponen elektronik yang berfungsi mengukur suhu cairan pendingin (coolant) di dalam mesin mobil. 

Sensor ini kemudian akan mengirimkan data suhu tersebut ke ECU (Engine Control Unit) mobil. 

ECU akan memproses data ini dan memberikan perintah ke berbagai komponen lain, seperti kipas radiator, injeksi bahan bakar, dan timing pengapian agar suhu mesin tetap ideal.

Fungsi Utama Water Temperature Sensor

1. Mengukur Suhu Cairan Pendingin

Fungsi utama Water temperature sensor adalah mengukur suhu cairan pendingin mesin. Sensor ini biasanya ditempatkan di saluran air pada blok mesin atau di kepala silinder​.

2. Mengirim Data ke ECU (Engine Control Unit)

Data suhu yang dikumpulkan oleh sensor dikirim ke ECU. ECU menggunakan informasi ini untuk mengatur campuran bahan bakar dan udara, serta menyesuaikan waktu pengapian agar mesin bekerja dengan efisien pada berbagai kondisi suhu​.

3. Mengontrol Sistem Pendingin

Water temperature sensor juga berfungsi mengaktifkan atau menonaktifkan kipas radiator berdasarkan suhu cairan pendingin. 

Jika suhu cairan terlalu tinggi, kipas akan menyala untuk membantu mendinginkan mesin. Sebaliknya, jika suhu cairan berada dalam kisaran normal, kipas akan mati .

4. Mengatur Sistem Pemanasan Kabin

Selain mengontrol suhu mesin, sensor WTS juga membantu dalam mengatur sistem pemanasan kabin. 

Sensor ini memastikan bahwa cairan pendingin yang dialirkan ke pemanas kabin berada pada suhu yang tepat untuk memberikan kenyamanan bagi pengemudi dan penumpang .

Mengapa Water Temperature Sensor Penting?

  • Mencegah Overheat: Fungsi utama Sensor Temperatur Air adalah untuk mencegah mesin mengalami overheat. Jika suhu mesin terlalu tinggi, komponen-komponen di dalam mesin bisa rusak dan berpotensi menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
  • Mengoptimalkan Kinerja Mesin: Suhu mesin yang ideal akan membuat mesin bekerja lebih efisien dan menghasilkan tenaga yang optimal.
  • Mengatur Campuran Bahan Bakar: Data suhu yang didapatkan dari Sensor Temperatur Air juga digunakan oleh ECU untuk mengatur campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke ruang bakar. Suhu mesin yang berbeda akan membutuhkan campuran bahan bakar yang berbeda pula.
  • Menyalakan Lampu Indikator: Jika suhu mesin terlalu tinggi, Sensor Temperatur Air akan mengirimkan sinyal ke ECU untuk menyalakan lampu indikator overheat pada dashboard.

Bagaimana Cara Kerja Water Temperature Sensor?

Sensor Temperatur Air biasanya terbuat dari bahan thermistor yang memiliki resistansi yang berubah-ubah sesuai dengan suhu. 

Ketika suhu cairan pendingin naik, resistansi thermistor akan turun. Perubahan resistansi ini kemudian diubah menjadi sinyal listrik yang dikirim ke ECU. 

ECU akan menginterpretasikan sinyal ini untuk mengetahui suhu cairan pendingin dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Baca juga: Switch Temperatur: Fungsi, Cara Kerja, Ciri Kerusakan, Perbaikan

Gejala Kerusakan Water Temperature Sensor

Jika Sensor Temperatur Air  mengalami kerusakan, bisa menimbulkan beberapa gejala, antara lain:

1. Lampu Indikator Overheat Terus Menyala 

Meskipun mesin belum terlalu panas. Sensor yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan kipas radiator tidak bekerja pada waktu yang tepat. 

Ini bisa mengakibatkan mesin overheating atau overcooling, yang keduanya berpotensi merusak mesin .

2. Mesin Mudah Overheat

Sensor yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan kipas radiator tidak bekerja pada waktu yang tepat.

Ini bisa mengakibatkan mesin overheating atau overcooling, yang keduanya berpotensi merusak mesin .

3. Konsumsi Bahan Bakar Meningkat

Karena ECU tidak mendapatkan data suhu yang akurat, maka pencampuran bahan bakar menjadi tidak optimal.

4. Performa Mesin Menurun

Mesin terasa loyo dan kurang bertenaga. Data yang dikirim ke ECU mungkin tidak akurat.

Ini bisa menyebabkan campuran bahan bakar dan udara tidak optimal, mengakibatkan kinerja mesin menurun dan konsumsi bahan bakar meningkat.

5. Masalah pada Sistem Pemanasan Kabin

Jika sensor tidak memberikan pembacaan suhu yang akurat, sistem pemanasan kabin mungkin tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan kenyamanan berkendara terganggu terutama di musim dingin.

Cara Mengatasi Masalah pada Water Temperature Sensor

1. Periksa dan Ganti Sensor

Jika Anda mengalami masalah yang diduga berasal dari WTS, langkah pertama adalah memeriksa koneksi dan kabel sensor. 

Jika sensor terlihat rusak atau kabelnya longgar, pertimbangkan untuk menggantinya dengan yang baru.

2. Kalibrasi Ulang ECU

Setelah mengganti sensor, penting untuk mengkalibrasi ulang ECU agar dapat membaca data dari sensor baru dengan akurat. 

Prosedur ini biasanya bisa dilakukan di bengkel resmi atau dengan alat scan khusus .

3. Perawatan Rutin

Lakukan pemeriksaan dan perawatan rutin pada sistem pendingin mesin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada WTS. 

Pastikan cairan pendingin dalam kondisi baik dan sistem pendingin tidak mengalami kebocoran.

Baca juga: Intake Air Temperature Sensor: Fungsi, Cara Kerja, dan Tanda Kerusakan

Pilih area / Kota

Pilih Merek
Jenis Bengkel

Bengkel Rekomendasi

Moservice Logo

Situs Booking Service Kendaraan

facebook-icontwitter-iconinstagram-icon
Apa itu moservice.id?

Moservice.id adalah situs bagi pengendara mobil dan motor untuk pemesanan servis yang dilakukan secara daring dipersembahkan untuk Nasabah Adira Finance. Moservice.id bekerjasama dengan lebih dari 2300 bengkel yang tersebar di wilayah Indonesia.

Butuh Bantuan?

(021) 3190 2000