moservice.id – Propeller shaft memiliki nama lain poros propeller atau bisa disebut juga dengan as roda yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari mesin ke roda.
Komponen ini biasanya berbentuk batang atau tabung panjang dan ramping yang terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama seperti baja.
Contoh kendaraan yang menggunakan komponen ini yaitu tipe 4WD dan FR.
Kendaraan 4WD memiliki baling-baling tambahan yang berfungsi untuk mengarahkan tenaga ke roda depan agar dapat bergerak.
Ada beberapa perbedaan antara sistem penggerak FWD, RWD, AWD, 2WD dan 4WD.
Selain itu, baling-baling harus memiliki kekuatan untuk bisa menahan putaran roda yang dihasilkan oleh gearbox.
Baling-baling dirancang agar proses transmisi tenaga tidak mempengaruhi beban kendaraan atau kondisi jalan.
Fungsi Propeller Shaft atau As Roda
1. Membantu Pergerakan Roda Belakang Mobil
Poros baling-baling atau drive train merupakan salah satu komponen yang dibangun ke dalam sistem penggerak mesin mobil.
Dirancang hanya dengan counterweight luar, komponen ini membantu pergerakan roda belakang kendaraan.
Selain itu, poros propeller juga berguna untuk melindungi kendaraan dari benturan saat bagian ini menyalurkan tenaga penggerak ke roda.
2. Memutar Gearbox
Propeller shaft berfungsi untuk menambah kecepatan dan mengurangi resiko getaran yang dihasilkan.
Dengan kata lain, propeller shaft dapat memutar gearbox agar kendaraan dapat berfungsi dengan baik.
3. Menjaga Kendaraan Tetap Aman
Propeller shaft bisa dimanfaatkan untuk menjaga kendaraan tetap aman saat baling-baling bekerja dan mentransmisikan daya ke gardan, sehingga kendaraan bisa melaju di jalan bergelombang.
4. Menjaga Jarak Bebas Diferensial dan Transmisi
Fungsi dari propeller shaft yang terakhir yaitu digunakan untuk bisa tetap menjaga jarak bebas antara diferensial dan transmisi saat kendaraan melaju di jalan yang curam.
Tanpa adanya komponen ini maka kendaraan anda tidak akan bisa berjalan dengan aman dan nyaman
Baca juga: 4 Cara Merawat Shockbreaker Mobil agar Tidak Mudah Rusak
Komponen Propeller Shaft
1. Balance Weight
Balance weight merupakan bagian propeller shaft yang digunakan untuk menyeimbangkan as roda saat berputar.
2. Bantalan Tengah
Berfungsi untuk mengintegrasikan propeller shaft agar mudah dikendalikan.
3. Center Bearing
Bagian ini bisa dimanfaatkan untuk menyambungkan drive shaft dengan komponen drive shaft lainnya.
4. Drive Shaft
Sebagai salah satu komponen utama propeller shaft, drive shaft berguna untuk mengalirkan energi atau putaran mesin ke bagian roda mobil melalui as roda.
5. Dust Cover
Merupakan seal penutup propeller shaft yang bertujuan untuk mencegah masuknya debu dan kotoran ke dalam bagian transmisi mesin.
6. End Yoke
Bisa digunakan untuk meminimalisir suara bising dan getaran yang terjadi pada kendaraan.
7. Flensa
Bagian ini memiliki peranan yang kompleks karena berfungsi untuk menghubungkan propeller shaft dengan beberapa komponen lain seperti bagian transmisi mesin, pompa hidrolik, diferensial, dan transfer case.
8. Flange Yoke
Komponen ini berbentuk huruf u di kedua ujungnya yang mana terbuat dari bahan besi baja untuk menghubungkan propeller shaft ke bagian gardan untuk mengurangi kerusakan akibat getaran yang dihasilkan.
9. Poros Midship
Merupakan komponen yang terdapat di bantalan tengah.
10. Sambungan Universal atau Universal Joint
Ada beberapa fungsi universal joint yang bisa diketahui. Salah satunya adalah untuk menghubungkan slip yoke dengan drive shaft dengan cara membengkokkan sambungan slip yoke pada konektor drive shaft.
Lalu, ada sambungan universal depan (front universal joint) yang berfungsi sebagai dudukan untuk menjaga agar garpu geser tidak bergerak.
Dan ada juga sambungan universal bagian belakang (rear universal joint) yang berfungsi menyambungkan drive shaft ke slipt yoke
Universal joint juga memiliki berbagai macam jenis, mulai dari:
- Constant Velocity Joint
- Flexible Joint
- Hooke’s Joint
- Slip Joint
- Trunion Joint
11. Sleeve Joint
Komponen propeller shaft yang satu ini berfungsi untuk menghubungkan bagian transmisi dengan propeller shaft.
12. Slip Yoke
Komponen ini bertindak sebagai jembatan antara diferensial belakang dan gardan yang digunakan untuk menyambungkan bagian depan dengan poros keluaran transmisi.
13. Tabung
Tabung yang ada pada propeller shaft berfungsi sebagai bantalan bagi komponen front dan rear universal joint.
Jenis Propeller Shaft (As Roda)
1. Propeller Shaft Poros Tunggal
Biasanya, pada kendaraan yang bertipe city car atau untuk jarak pendek menggunakan jenis propeller shaft tipe tunggal untuk menggerakan setiap roda mobil.
2. Propeller Shaft Poros Ganda (2 Bagian)
Kebalikan dari tipe tungga, propeller shaft tipe ganda biasanya menggunakan beberapa bagian as roda untuk mengurangi jumlah putaran.
Sehingga, tipe poros ganda lebih banyak digunakan untuk mobil yang sering menempuh jarak jauh.
Sambungan pertama berfungsi untuk mengatur cara kerja as roda.
Lalu, sambungan yang kedua berfungsi untuk mengontrol as roda.
3. Propeller Shaft Poros 3 Bagian
Jenis as roda ini memiliki 3 universal joint yang mana setiap sambungannya berfungsi untuk menyalurkan tenaga secara merata ke bagian diferensial.
Untuk menggunakan tipe ini, biasanya ada beberapa syarat khusus, yaitu:
- Putaran mesin harus halus tanpa mengeluarkan suara.
- Terdiri dari komponen yang berkualitas.
- Bisa menghindari kerusakan pada komponen.
Baca juga: Cara Mengecek Kondisi Shockbreaker Mobil dengan Mudah
Cara Kerja Propeller Shaft pada Transmisi Mesin
Propeller shaft terdiri dari dua bagian utama, yaitu ujung depan (front end) dan ujung belakang (rear end).
Ujung depan terhubung ke transmisi (transmission) atau ke gearbox, sedangkan ujung belakang terhubung ke roda melalui differential.
Cara kerja propeller shaft terbilang cukup sederhana di mana ketika kendaraan bergerak, maka as roda akan berputar secara konstan.
Ketika mobil berada di jalanan yang tidak rata, maka propeller shaft akan mengganti gerakan putaran menjadi gerakan naik turun untuk menyesuaikan dengan tekstur jalanan yang dilintasi roda kendaraan mobil.
Cara kerja propeller shaft ini bersifat fleksibel karena mengikuti perubahan panjang as roda yang digunakan.
Dengan begitu, shockbreaker mobil tidak akan mudah rusak karena propeller shaft inilah yang akan mengatur keseimbangan getaran yang diterima komponen mobil lainnya.
Untuk menjaga agar tidak mudah rusak, sebaiknya rutin bersihkan poros propeller dan rutin dilakukan pengecekkan apakah komponen as roda patah atau tidaknya.
Bila Anda memiliki masalah dengan mesin mobil dan tidak bisa memperbaikinya sendiri, Anda bisa menggunakan layanan booking bengkel dari Moservice.
Tersedia berbagai pilihan bengkel mobil dengan berbagai layanan service mulai dari service mesin, ganti oli, ganti aki, cuci mobil, service ac mobil, dll yang bisa Anda pesan secara online langsung dari website Moservice.
Yuk, temukan bengkel mobil terdekat di kotamu sekarang juga!