moservice.id – Kaca film mobil bukan lagi sekadar aksesori, tapi komponen penting yang menawarkan berbagai manfaat, mulai dari kenyamanan hingga keamanan.
Pada dasarnya, kaca film mobil adalah lapisan yang dipasang pada permukaan kaca mobil, baik di bagian depan, samping, maupun belakang.
Material penyusun kaca film modern tidak lagi sekadar lembaran plastik berwarna, melainkan gabungan dari berbagai lapisan polimer, logam, keramik, bahkan material nano, yang dirancang untuk mencapai fungsi spesifik.
Sejarah Perkembangan dari Masa ke Masa
Seiring perkembangan teknologi, kaca film bukan lagi hanya soal mengurangi silau atau memberikan privasi.
Inovasi terbaru telah menghadirkan kaca film dengan kemampuan menolak panas yang superior tanpa mengurangi visibilitas, bahkan kaca film yang dapat beradaptasi dengan kondisi cahaya.
- Generasi Awal (Era 1960-an – 1980-an): Kaca film pada masa ini umumnya terbuat dari polyester yang diwarnai. Fungsi utamanya adalah mengurangi silau dan memberikan privasi. Namun, kekurangannya adalah kemampuan tolak panas yang minim dan cenderung memudar seiring waktu.
- Kaca Film Metalized (Era 1990-an): Penambahan partikel logam pada lapisan film membawa peningkatan signifikan dalam penolakan panas. Logam berfungsi memantulkan radiasi inframerah. Namun, efek sampingnya adalah potensi gangguan sinyal GPS, radio, atau bahkan e-Toll.
- Kaca Film Ceramic (Era 2000-an): Terobosan besar terjadi dengan penggunaan partikel keramik. Kaca film keramik menawarkan penolakan panas yang sangat baik tanpa efek gangguan sinyal. Selain itu, stabilitas warna dan daya tahannya jauh lebih baik dibandingkan jenis sebelumnya.
- Kaca Film Nano-Teknologi (Era 2010-an – Sekarang): Ini adalah puncak inovasi terkini. Menggunakan partikel nano dari berbagai material (seperti carbon, graphene, atau oksida logam tertentu), kaca film nano-teknologi mampu mencapai tingkat penolakan panas yang ekstrem dengan transparansi tinggi, bahkan untuk tingkat kegelapan yang rendah.
Manfaat Kaca Film Mobil
Manfaat utama memasang kaca film pada mobil yaitu:
Mengurangi Panas: Menjaga suhu kabin lebih sejuk, mengurangi beban kerja AC, dan menghemat bahan bakar.
- Perlindungan UV: Memblokir sinar UV berbahaya yang dapat merusak kulit dan interior mobil.
- Menjaga Privasi: Membuat bagian dalam mobil tidak mudah terlihat dari luar.
- Memberikan Keamanan Ekstra: Menahan pecahan kaca agar tidak berserakan saat terjadi benturan.
- Mengurangi Silau: Mencegah pandangan terganggu oleh cahaya terang dari matahari atau lampu kendaraan lain.
- Estetika: Memberikan tampilan yang lebih stylish dan elegan pada mobil.
Jenis-Jenis Kaca Film Mobil
Ada beberapa jenis kaca film yang tersedia di pasaran, masing-masing dengan karakteristik dan keunggulannya sendiri:
1. Kaca Film Dye (Pewarna)
Ini adalah jenis kaca film paling dasar dan terjangkau. Menggunakan lapisan pewarna yang menyerap panas dan mengurangi silau.
2. Kaca Film Metalized (Berlapis Logam)
Kaca film ini memiliki lapisan partikel logam tipis. Logam memantulkan panas dan sinar UV. Sangat efektif dalam menolak panas, tidak mudah pudar. Kekurangan adalah bisa menyebabkan gangguan pada sinyal GPS, radio, atau perangkat seluler di dalam mobil karena sifat logamnya.
3. Kaca Film Hybrid
Merupakan kombinasi antara teknologi pewarna dan logam. Menawarkan keseimbangan yang baik antara penolakan panas dan mengurangi potensi gangguan sinyal.
4. Kaca Film Carbon
Menggunakan partikel karbon dalam proses pembuatannya. Meredam panas dengan menyerapnya, tidak mengandung logam.
Keunggulan lainnya itu tidak mengganggu sinyal elektronik, tidak memudar, menawarkan penolakan panas yang baik dan tampilan hitam matte yang mewah.
5. Kaca Film Ceramic (Keramik)
Ini adalah salah satu jenis kaca film premium dan paling canggih saat ini. Karakteristiknya menggunakan partikel nano-keramik non-metalik, sehingga mampu meminimalisir panas dan UV yang sangat superior tanpa mengganggu sinyal elektronik, sangat tahan lama, tidak memudar, dan mempertahankan kejernihan pandangan yang optimal.
Baca juga: Kenali Jenis Kaca Film Mobil dan Tips Memilihnya
Kriteria Pemilihan Kaca Film
Sebelum membahas jenisnya, ada beberapa parameter yang sering digunakan untuk mengukur kinerja kaca film:
- Visible Light Transmittance (VLT): Mengukur persentase cahaya tampak yang dapat menembus kaca film. Semakin rendah persentasenya, semakin gelap kaca film tersebut.
- Ultraviolet Rejection (UVR): Mengukur persentase sinar UV yang dapat ditolak oleh kaca film. Sinar UV berbahaya bagi kulit dan dapat memudarkan interior mobil.
- Infrared Reflectance (IRR): Mengukur persentase sinar inframerah (penyebab panas) yang dapat ditolak oleh kaca film. Semakin tinggi persentasenya, semakin baik kemampuan tolak panasnya.
- Total Solar Energy Rejected (TSER): Merupakan ukuran keseluruhan kemampuan kaca film dalam menolak energi matahari total (gabungan UV, cahaya tampak, dan inframerah). Semakin tinggi TSER, semakin baik penolakan panas secara keseluruhan.
- Security Film (Kaca Film Keamanan): Kaca film yang lebih tebal dan kuat, dirancang untuk menahan pecahan kaca saat terjadi benturan atau upaya perampokan. Jika kaca pecah, serpihan akan tetap menempel pada film.
- Anti-Gores (Scratch-Resistant): Banyak kaca film modern, terutama yang berkualitas baik, dilengkapi dengan lapisan scratch-resistant untuk mencegah goresan halus akibat penggunaan sehari-hari.
- Self-Healing Film: Beberapa kaca film premium memiliki teknologi self-healing yang memungkinkan goresan kecil pada permukaan film menghilang dengan sendirinya, biasanya dengan paparan panas matahari.
Memahami Persentase Kegelapan (VLT)
Tingkat kegelapan kaca film mobil adalah salah satu faktor krusial yang perlu dipertimbangkan, bukan hanya untuk estetika dan privasi, tetapi juga untuk keamanan dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas.
Tingkat kegelapan ini biasanya diukur dengan persentase Visible Light Transmission (VLT).
VLT (Visible Light Transmission) adalah persentase cahaya tampak yang mampu menembus kaca film dan masuk ke dalam kabin mobil.
- Semakin tinggi persentase VLT, semakin terang (kurang gelap) kaca film tersebut. Contoh: VLT 70% berarti 70% cahaya masih bisa masuk.
- Semakin rendah persentase VLT, semakin gelap kaca film tersebut. Contoh: VLT 20% berarti hanya 20% cahaya yang bisa masuk.
Jadi, kaca film dengan angka 80% seringkali diartikan sebagai “80% gelap” oleh masyarakat, padahal ini sebenarnya mengacu pada penolakan cahaya sebesar 80%, yang berarti VLT-nya adalah 20%.
Baca juga: Begini Cara Merawat Kaca Mobil agar Tidak Mudah Tergores
Tingkat Kegelapan Ideal Berdasarkan Posisi Kaca dan Aturan
Pemilihan tingkat kegelapan yang tepat sangat penting agar visibilitas pengemudi tidak terganggu, terutama saat malam hari atau kondisi minim cahaya.
Di Indonesia, penggunaan kaca film diatur oleh Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 439/U/Phb-76.
Berikut adalah rekomendasi tingkat kegelapan yang umum dan sesuai dengan kebutuhan serta aturan:
1. Kaca Depan
Rekomendasi 20% hingga maksimal 40% VLT (sering disebut sebagai “80% terang” atau “60% gelap” dalam istilah pasar).
Kaca depan adalah area paling vital untuk visibilitas pengemudi. Kaca film yang terlalu gelap dapat sangat membahayakan, terutama saat berkendara di malam hari, hujan deras, atau kabut.
Aturan di Indonesia menyebutkan bahwa kaca depan harus memiliki persentase tembus cahaya minimal 70%. Artinya, kaca film harus cukup transparan untuk pandangan yang jelas.
2. Kaca Samping (Pengemudi dan Penumpang)
Rekomendasi 40% hingga 60% VLT (sering disebut “60% terang” atau “40% gelap” hingga “40% terang” atau “60% gelap” di pasaran).
Penting untuk menjaga keseimbangan dengan kaca depan agar mata tidak terlalu lama beradaptasi saat beralih pandangan.
Kaca samping juga berfungsi untuk privasi. Untuk kaca samping, minimal VLT yang diizinkan adalah 40%.
3. Kaca Belakang
Rekomendasi 40% hingga 80% VLT (sering disebut “60% gelap” hingga “20% gelap” atau sebaliknya).
Kaca belakang seringkali dipasang lebih gelap untuk privasi maksimal dan penolakan panas. Namun, perlu diingat bahwa kaca film yang terlalu gelap pada kaca belakang dapat menyulitkan saat parkir mundur, terutama di area minim cahaya.
Jika mobil Anda memiliki fitur spion tengah dengan mode day/night atau kamera mundur, Anda bisa memilih tingkat kegelapan yang lebih tinggi.
Bagi Anda yang ingin memasang kaca film mobil, bisa menggunakan layanan booking bengkel melalui Moservice.id.
Lihat rekomendasi bengkel kaca film mobil terdekat di lokasi Anda.
Dapatkan promo pasang kaca film mobil sekarang!