moservice.id – Saat mengisi bahan bakar, tentunya terdapat berbagai pilihan bahan bakar yang bisa dipilih, misalnya seperti Pertalite, Pertamax, atau sebagainya.
Apabila stok bahan bakar yang biasa digunakan sedang kritis, sebagian orang dapat memilih menggunakan jenis bahan bakar lain. Kebiasaan gonta-ganti bbm ini merupakan hal lumrah yang sering dilakukan oleh sebagian orang.
Sebagian orang bahkan mengisi bensin dengan nilai oktan yang lebih rendah ketika tidak memiliki uang.
Kebiasaan gonta ganti BBM ini membawa dampak yang buruk terhadap mesin. Kendaraan yang tidak mengikuti anjuran pabrikan untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan tertentu akan menimbulkan banyak akibat pada mesin.
Tenaga yang dihasilkan mesin juga dapat berkurang, karena banyak endapan karbon di ruang bakar. Selain itu, bisa juga membuat injector menjadi tersumbat dan masalah-masalah lainnya.
Baca Juga: Cara Merawat Mobil yang Jarang Dipakai, Cukup Lakukan Ini
Kebiasaan mengganti bahan bakar dapat menimbulkan penimbunan kerak karbon pada ruang bakar.
Hal ini terjadi karena bensin memiliki oktan yang rendah, sehingga pembakaran pada ruang bakar menjadi tidak sempurna.
Kebiasaan mengganti bahan bakar ini tentunya akan berpengaruh terhadap usia komponen mesin dan performanya.
Apabila menggunakan bahan bakar yang tepat, kinerja mesin menjadi lebih maksimal dan usianya juga semakin awet.
Semakin rendah nilai oktan, maka mesin semakin lambat terbakar. Hal ini tentunya membuat mesin semakin lama menguap.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk mengetahui rasio kompresi mesinnya.
Berikut ini adalah nilai oktan yang ideal bagi rasio komponen mesin.
- RON 88 – 7-9 : 1
- RON 90 – 9-10 : 1
- RON 92 – 10-11 : 1
- RON 95 – 11-12 : 1
Baca juga: Bioetanol Jadi Alternatif Bahan Bakar di Masa Depan? Indonesia Disarankan Tiru Negara Ini