moservice.id – Teknik berkendara sangat penting untuk dipelajari guna kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Engine brake merupakan salah satu teknik yang penting untuk diketahui pengemudi.
Tidak hanya menggunakan rem, pengemudi bisa memperlambat mobil menggunakan teknik engine brake.
Teknik ini biasanya digunakan saat melewati jalan yang menurun atau curam.
Engine brake merupakan sebuah teknik memperlambat kecepatan mobil dengan mengandalkan putaran mesin ketika diturunkan ke gigi yang lebih rendah.
Teknik ini biasanya menjadi salah satu tindakan preventif untuk mengantisipasi kerusakan pada rem.
Teknik pengereman ini dilakukan dua cara berdasarkan transmisi mobil. Pada transmisi manual, pengemudi melepas pedal gas secara perlahan sambil menurunkan transmisi ke gigi rendah.
Sementara untuk mobil matik, pengemudi dapat memindahkan transmisi dari D ke 2 atau melepas pedal gas secara perlahan.
Teknik rem juga dilakukan saat situasi darurat, di mana kinerja rem tidak optimal dalam memperlambat laju kendaraan.
Baca Juga: Jangan Panik, Begini Cara Menghadapi Aquaplaning
Meskipun dapat memperlambat laju kendaraan tanpa mengerem, teknik engine brake pada mobil harus dilakukan dengan benar.
Menurut Norman Syam selaku Trainer Indonesia Safety Driving Center (ISDC), teknik engine brake yang salah adalah ketika pengemudi tetap menginjak gas di putaran tinggi, sedangkan transmisi sudah berada pada putaran rendah.
Oleh karena itu, untuk melakukan teknik engine brake, pengemudi perlu melihat radius per meter (RPM) terlebih dahulu pada takometer.
Setelah melihat RPM, teknik melakukan engine brake yang benar adalah dengan cara melepas gas secara perlahan, kemudian menurunkan transmisi ke posisi yang lebih rendah secara bertahap.
Misalnya, dari gigi 4, turun ke gigi 3 tanpa kembali digas. Melakukan teknik engine brake yang benar dapat membantu proses pengereman hingga 50 persen.