moservice.id – Bayangkan Anda baru saja selesai berkendara, parkir motor di garasi, lalu menemukan bercak oli kecil di lantai.
Bukan tetesan besar, tapi tetap saja membuat was-was. Oli yang rembes dari blok mesin motor memang sering jadi masalah bagi pemilik kendaraan roda dua, baik motor matic, ataupun bebek.
Apa itu oli rembes dan mengapa terjadi di blok mesin? Oli rembes adalah kondisi ketika oli mesin keluar perlahan dari celah-celah blok mesin, biasanya terlihat sebagai noda basah di permukaan logam atau tetesan kecil di bawah motor.
Blok mesin (engine block atau crankcase) adalah komponen sentral sepeda motor yang berfungsi sebagai rumah bagi sistem penggerak utama.
Terbuat dari paduan aluminium atau besi cor, blok mesin terdiri dari dua bagian yang disatukan dengan bak mesin atas dan bawah serta diaput oleh poros engkol, piston, silinder dan sistem transmisi.
Sistem pelumasan bekerja mendistribusikan oli ke seluruh komponen bergerak dalam blok mesin melalui jaringan saluran dan pipa.
Penyebab Rembesan Oli dari Blok Mesin
Ada beberapa penyebab umum oli rembes dari blok mesin yang umum terjadi, seperti:
1. Degradasi Material Perapat
Komponen perapat seperti gasket dan oil seal dirancang dengan umur pakai tertentu. Seiring waktu, material ini mengalami proses penuaan alami yang mempengaruhi elastisitas dan kemampuan menyegel:
- Paparan Panas Siklik: Siklus pemanasan dan pendinginan yang berulang menyebabkan material mengalami ekspansi dan kontraksi, secara perlahan mengurangi kekenyalan karet.
- Reaksi Kimia: Penelitian terbaru dari Institut Teknologi Polimer menunjukkan bahwa oli dengan tingkat keasaman tinggi dapat mempercepat proses kerusakan karet hingga 35% dibandingkan oli dengan formulasi seimbang.
- Radiasi UV: Untuk motor yang sering terparkir di luar, paparan sinar matahari langsung mempercepat degradasi komponen karet dan plastik melalui proses fotooksidasi.
2. Kerusakan Fisik pada Komponen Blok Mesin
Berbeda dengan degradasi material yang terjadi secara alami, kerusakan fisik sering kali disebabkan oleh faktor eksternal:
- Retakan Mikroskopis: Benturan atau jatuh dapat menciptakan retakan halus pada blok mesin yang sulit terdeteksi secara visual namun cukup untuk membuat oli merembes.
- Korosi Galvanik: Pada motor dengan komponen berbahan berbeda (aluminium dan besi), fenomena korosi galvanik dapat terjadi pada titik kontak, terutama jika terkena air atau elektrolit.
- Distorsi Thermal: Overheating berulang dapat menyebabkan distorsi pada permukaan kontak blok mesin, menciptakan celah mikroskopis yang sulit ditutupi bahkan dengan gasket baru.
- Gasket atau Packing Usang: Gasket yang jadi penutup sambungan blok mesin bisa mengeras atau sobek seiring waktu.
- Baut Longgar: Getaran mesin lama-kelamaan bisa melonggarkan baut penutup blok.
- Tekanan Berlebih: Tekanan di dalam mesin (crankcase pressure) yang tinggi bisa mendorong oli keluar dari celah kecil.
- Retak Halus: Jarang terjadi, tapi blok mesin bisa mengalami retakan mikro akibat panas berlebih atau benturan.
- Oil seal: Komponen berbentuk cincin dengan bibir elastomer yang mencegah kebocoran pada poros berputar.
- O-ring: Cincin karet yang ditempatkan dalam alur untuk menciptakan segel pada sambungan statis.
3. Faktor Pemasangan dan Perawatan
Aspek manusia dalam perawatan motor juga berkontribusi signifikan terhadap kemunculan rembesan oli:
- Torsi Tidak Sesuai: Pengencangan baut dengan torsi berlebih atau tidak merata dapat menyebabkan gasket terdeformasi secara tidak proporsional, menciptakan area dengan tekanan rendah yang rentan terhadap kebocoran.
- Pembersihan Permukaan Tidak Sempurna: Sisa gasket lama atau kontaminan pada permukaan kontak dapat mencegah gasket baru melekat sempurna.
- Penggunaan Sealant Tidak Tepat: Aplikasi berlebihan atau kekurangan sealant, serta pemilihan jenis yang tidak sesuai dengan spesifikasi pabrikan, berkontribusi pada kebocoran prematur.
Baca juga: 7 Penyebab Oli Motor Rembes Dari Mesin yang Jarang Diketahui
Langkah-Langkah Mengatasi Oli Rembes dari Blok Mesin
Untuk mengatasi masalah oli rembes ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
1. Cari Sumber Rembesan
Pertama, bersihkan blok mesin dengan degreaser atau sabun colek dan air, lalu keringkan. Nyalakan motor sebentar (5-10 menit), lalu matikan dan perhatikan dari mana oli mulai muncul. Biasanya, rembesan terlihat di sambungan blok, dekat gasket, atau sekitar baut.
Untuk memudahkannya, Anda bisa mencoba melakukan deteksi dengan cara berikut.
- Metode Pembersihan Menyeluruh: Bersihkan area blok mesin hingga benar-benar bebas dari oli, kemudian operasikan motor pada temperatur kerja normal selama 15-20 menit. Inspeksi area yang dicurigai untuk menemukan titik kemunculan oli pertama.
- Teknik Kapur Bedak: Aplikasikan lapisan tipis bedak talc atau kapur tulis di area yang dicurigai. Oli yang merembes akan membentuk pola yang memudahkan pelacakan sumber kebocoran.
- Pewarna Fluoresen: Tambahkan aditif pelacak UV ke dalam oli. Dengan bantuan lampu UV, jalur kebocoran akan terlihat sebagai garis atau titik bercahaya, bahkan pada rembesan yang sangat minimal.
- Pressure Testing: Untuk kasus sulit, bengkel spesialis dapat melakukan tes tekanan pada sistem pelumasan menggunakan alat khusus yang mampu mengidentifikasi kebocoran tersembunyi.
- Teknologi Termografi: Inovasi terbaru dalam diagnostik menggunakan kamera termal untuk mendeteksi perbedaan suhu yang disebabkan oleh aliran oli pada titik kebocoran.
2. Kencangkan Baut dengan Hati-Hati
Kalau rembesan ada di sekitar baut, kemungkinan besar bautnya kendur.
Pakai kunci torsi (torque wrench) dan cek spesifikasi kekencangan di manual motor (biasanya 10-15 Nm untuk baut blok, tapi pastikan sesuai model).
Jangan asal kencang, karena terlalu kuat bisa merusak benang atau malah mematahkan baut.
3. Perbaikan Retakan pada Blok Mesin
Untuk kasus retakan pada blok mesin, solusi tergantung pada tingkat keparahan:
- Metal Stitching: Teknik perbaikan tradisional yang efektif untuk retakan lurus pada blok mesin berbahan besi cor:
- Pengeboran lubang kecil di sepanjang retakan untuk menghentikan propagasi
- Pemasangan “jahitan” metal khusus yang mengikat kedua sisi retakan
- Sealing final menggunakan epoxy metal tahan panas
- Pengelasan Aluminium: Untuk blok mesin berbahan aluminium, teknologi pengelasan khusus diperlukan:
- Pengelasan TIG dengan filler rod kompatibel
- Penggunaan fixture untuk mencegah distorsi termal
- Perlakuan heat treatment setelah pengelasan untuk mengembalikan karakteristik material
- Cold Metal Stitching: Metode perbaikan tanpa panas yang mencegah distorsi pada komponen presisi:
- Instalasi metal inserts berbentuk khusus yang saling mengunci
- Mampu menahan tekanan dan temperatur operasional tanpa mengandalkan panas dalam proses perbaikan
- Aplikasi Sealant Impregnasi: Untuk retakan mikroskopis, teknologi nano-sealant menawarkan solusi non-invasif:
- Sealant berbasis resin penetran dalam tekanan vakum
- Partikel nano dapat menembus dan mengisi retakan hingga ukuran 0.001 mm
- Terbukti efektif untuk rembesan minor tanpa memerlukan pembongkaran ekstensif
4. Ganti Gasket
Kalau baut sudah kencang tapi masih rembes, gasket-nya mungkin bermasalah.
Buka penutup blok mesin (biasanya sisi bak kopling atau crankcase), bersihkan sisa gasket lama dengan scraper plastik (jangan logam, biar nggak baret), lalu pasang gasket baru.
Tambahkan sealant tipis (misalnya ThreeBond) di tepi gasket biar lebih rapat, tapi jangan berlebihan supaya nggak menyumbat saluran oli.
Biasanya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
- Teknik Pelepasan Aman: Hindari kerusakan pada housing dengan menggunakan alat ekstraksi khusus oil seal yang mendistribusikan gaya secara merata.
- Inspeksi Housing dan Poros: Sebelum memasang seal baru, periksa:
- Keausan pada permukaan kontak poros; polishing ringan dapat mengatasi goresan superfisial
- Kondisi alur housing; korosi atau kerusakan memerlukan machining atau dalam kasus ekstrem, penggantian komponen
- Pemasangan Presisi: Kerusakan saat pemasangan adalah penyebab utama kegagalan prematur oil seal:
- Gunakan driver khusus dengan diameter yang sesuai dengan seal
- Lubrikasi bibir seal dengan oli mesin sebelum pemasangan
- Lindungi bibir seal dari kerusakan saat melewati keyway atau ulir dengan menggunakan sleeve pemasangan atau lapisan tipis electrical tape
- Teknologi Oil Seal Terbaru: Perkembangan dalam desain oil seal menawarkan solusi lebih tahan lama:
- Seal dengan double lip memberikan redundansi dan ketahanan lebih baik terhadap kontaminan
- Material PTFE-impregnated memberikan koefisien gesekan lebih rendah dan umur pakai lebih panjang
- Seal dengan garter spring tekanan variabel mampu mempertahankan kontak optimal pada berbagai kondisi operasional
Baca juga: Oli Motor Matic Sering Bocor dan Meninggalkan Bekas, Apa Sebabnya?
5. Cek Tekanan Crankcase
Tekanan berlebih di dalam mesin bisa jadi biang kerok. Penyebabnya sering dari ventilasi crankcase (PCV atau breather) yang tersumbat.
Lepas selang ventilasi, bersihkan dengan angin kompresor atau sikat kecil, dan pastikan nggak ada kotoran.
Anda juga bisa melakukan penggantian dengan cara berikut:
- Persiapan Permukaan: Kunci keberhasilan penggantian gasket adalah kebersihan dan kerataan permukaan kontak:
- Gunakan scraper plastik khusus untuk menghindari goresan pada permukaan aluminium
- Bersihkan sisa gasket dan sealant lama dengan pembersih gasket berbahan dasar sitrus yang lebih ramah lingkungan dibanding pelarut konvensional
- Verifikasi kerataan permukaan menggunakan straightedge dan feeler gauge; deviasi maksimal yang dapat ditoleransi adalah 0.05 mm per 100mm panjang
- Pemilihan Gasket: Teknologi gasket terus berkembang dengan munculnya material generasi baru:
- Gasket multi-layer steel (MLS) menawarkan ketahanan suhu dan tekanan superior dibanding gasket konvensional
- Gasket dengan lapisan elastomer tahan panas mampu mengkompensasi ketidaksempurnaan permukaan minor
- Untuk motor berperforma tinggi, gasket dengan reinforced core memberikan stabilitas dimensi lebih baik saat terpapar siklus termal ekstrem
- Aplikasi Sealant Pendukung: Penggunaan sealant sebagai pendukung gasket harus dilakukan dengan presisi:
- Aplikasikan sealant dalam bead kontinyu dengan diameter 1.5-2mm pada sisi dalam lubang baut
- Gunakan sealant anaerobic untuk area bertekanan rendah dan silikon khusus otomotif untuk area bertekanan tinggi
- Berikan waktu flash-off sesuai rekomendasi produsen sebelum memasang kedua bagian blok mesin
- Pengencangan dengan Metode Bertahap: Prosedur pengencangan yang benar mencegah distorsi gasket:
- Gunakan kunci torsi terkalibrasi untuk memastikan konsistensi
- Ikuti pola pengencangan spiral dari dalam ke luar
- Lakukan pengencangan dalam minimal tiga tahap: 30%, 60%, dan 100% dari spesifikasi torsi akhir
- Berikan waktu settling 24 jam, kemudian verifikasi torsi sekali lagi sebelum mengisi oli
6. Isi Ulang Oli dengan Bijak
Setelah perbaikan, isi ulang oli sesuai kapasitas (cek manual, biasanya 0,8-1,2 liter untuk motor kecil).
Pilih oli yang sesuai spesifikasi, misalnya 10W-40 untuk motor harian. Oli sintetis memang bagus, tapi kalau motor Anda sering rembes, coba beralih ke oli semi-sintetis yang sedikit lebih kental sebagai percobaan.
7. Lakukan Pengecekkan Ulang
Jalankan motor sejauh 5-10 km, lalu cek lagi di bawah mesin. Kalau masih ada rembesan kecil, ulangi langkah diagnosa awal.
Apabila sudah tidak ada rembesan, berarti cara perbaikan blok mesin oli motor sudah benar dan motor kembali normal.
Inovasi Terkini dalam Penanggulangan Rembesan Oli
Perkembangan teknologi otomotif terus menghadirkan solusi efektif untuk membantu memperbaiki masalah oli yang merembes dari blok mesin motor menggunakan:
- Nanotechnology-Enhanced Sealants: Sealant dengan partikel nano dapat:
- Mengisi mikrostruktur permukaan logam secara lebih efektif
- Bertahan pada suhu ekstrem tanpa degradasi
- Mempertahankan fleksibilitas meski terpapar siklus thermal berulang
- Self-Healing Gaskets: Material dengan kemampuan “self-healing” mampu menutup kembali kerusakan minor:
- Mikrokapsul berisi agen penyembuh yang aktif saat terjadi kerusakan
- Polimer dengan ikatan silang reversibel yang dapat mereformasi setelah stress
- Komposit dengan memory shape yang kembali ke bentuk asli setelah deformasi
- Sensor Level Oli Presisi Tinggi: Berbeda dengan sensor konvensional, teknologi terbaru dapat:
- Mendeteksi perubahan level sekecil 0.5 mm
- Membedakan antara konsumsi oli normal dan kebocoran
- Memberikan peringatan dini sebelum level kritis tercapai
- Analisis Vibrasi Real-time: Sistem yang memonitor pola getaran mesin dapat:
- Mendeteksi perubahan karakteristik vibrasi yang mengindikasikan komponen longgar
- Mengidentifikasi potensi kerusakan sebelum rembesan terjadi
- Memberikan rekomendasi perawatan preventif berdasarkan analisis pola
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Oli Mesin Motor yang Cepat Habis?
Jangan menganggap remeh tetesan kecil di bawah motor Anda. Tindakan cepat tidak hanya menghemat biaya perbaikan jangka panjang tetapi juga melindungi investasi pada kendaraan kesayangan sekaligus berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih.
Dengan pemahaman komprehensif tentang penyebab, teknik diagnosis, dan solusi modern, Anda kini memiliki bekal untuk mengatasi masalah rembesan oli dari blok mesin, memastikan performa optimal dan umur panjang bagi sepeda motor Anda.
Percayakan masalah mesin motor Anda kepada Moservice.id.
Kami telah bekerja sama dengan ribuan bengkel motor profesional di seluruh Indonesia untuk membantu memberikan layanan service motor dengan mudah dan terpercaya.
Lihat berbagai bengkel rekanan motor Moservice.id dan dapatkan voucher service motor sekarang!