moservice.id – Gearbox atau gardan pada motor matic adalah jantung dari sistem transmisi otomatis (CVT) yang menggerakkan roda belakang.
Walaupun bentuknya kecil namun komponen ini memiliki fungsi besar dalam menjaga kelancaran berkendara.
Tak jarang pengendara matic ada yang mengabaikannya dan membuat motor matic mereka bergetar ataupun mengeluarkan suara aneh.
Berikut ini berbagai penyebab gearbox motor matic mengalami kerusakan.
1. Jarang Ganti Oli Gardan
Salah satu musuh utama gearbox adalah oli gardan yang tidak diganti secara rutin. Oli gardan berfungsi melumasi gigi rasio dan bearing di dalam CVT, mengurangi gesekan, dan menjaga suhu tetap stabil.
Jika oli sudah keruh, berwarna coklat tua, atau bercampur air (misalnya setelah motor terendam banjir), kemampuan pelumasannya menurun drastis.
Akibatnya, gesekan antar komponen meningkat, menyebabkan keausan pada gigi rasio dan bearing.
Menurut Bagus, salah satu mekanik bengkel rekanan Moservice mengatakan bahwa idealnya oli gardan diganti setiap 5.000-8.000 km atau 3 bulan (untuk frekuensi penggunaan rutin) dan 6 bulan sekali (untuk kondisi jarang digunakan).
Ciri oli gardan bermasalah adalah suara berdecit atau “kletek-kletek” dari area CVT, terutama saat motor dipacu kencang.
2. Kebiasaan Berkendara Agresif
Cara mengemudi ternyata sangat mempengaruhi usia gearbox. Banyak pengendara, terutama di perkotaan, sering memutar gas secara tiba-tiba pada RPM tinggi lalu mengerem mendadak.
Kebiasaan ini memberikan tekanan berlebih pada gigi rasio dan komponen CVT lainnya, seperti v-belt dan pulley.
3. Jalan Rusak dan Beban Berlebih
Jalanan berlubang atau rusak di Indonesia, terutama di musim hujan, menjadi ancaman serius bagi gearbox.
Benturan keras saat melaju kencang di jalan berlubang dapat merusak bearing gardan atau menyebabkan gigi rasio bergeser.
Selain itu, membawa beban melebihi kapasitas motor misalnya, boncengan tiga orang atau barang berat, memaksa gearbox bekerja lebih keras.
Hal ini meningkatkan panas dan gesekan, mempercepat keausan.
Baca juga: Ciri-Ciri Gearbox Motor Matic Rusak, Apa Saja Tandanya?
4. Modifikasi CVT yang Tidak Tepat
Modifikasi untuk meningkatkan performa, seperti mengganti pulley atau kampas kopling dengan komponen aftermarket, memang menggoda.
Namun, jika komponen tersebut tidak sesuai spesifikasi pabrik, keseimbangan CVT bisa terganggu.
Misalnya, pulley aftermarket yang terlalu besar dapat memberikan tekanan berlebih pada gigi rasio, menyebabkan keausan dini.
Selalu gunakan komponen original atau konsultasikan dengan bengkel resmi sebelum modifikasi.
5. Faktor Usia
Seperti manusia, komponen gearbox juga “menua”. Gigi rasio dan bearing akan aus seiring pemakaian, terutama pada motor dengan jarak tempuh di atas 50.000 km atau usia lebih dari 5 tahun.
Keausan ini dipercepat jika perawatan seperti penggantian oli gardan atau v-belt (setiap 20.000-24.000 km) diabaikan.
Pemeriksaan rutin setiap servis besar dapat memperlambat keausan ini.
6. Kebocoran Oli atau Kontaminasi
Kebocoran oli gardan, sering kali akibat seal atau gasket yang aus, bisa membuat gearbox kekurangan pelumas.
Oli yang bocor juga rentan bercampur dengan air atau debu, terutama pada motor yang sering melintasi genangan.
Jika oli berubah warna menjadi seperti “kopi susu” atau terlihat encer, itu tanda kontaminasi.
Periksa bagian bawah motor secara rutin untuk mendeteksi tetesan oli, dan segera ganti seal jika ada kebocoran.
7. Membawa Beban Berlebih
Ketika motor membawa beban yang terlalu berat, mesin akan bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan.
Otomatis, gearbox juga dipaksa bekerja ekstra untuk mentransfer tenaga tersebut ke roda. Beban kerja yang berlebihan ini menyebabkan gesekan antar komponen di dalam gearbox meningkat drastis.
Akibatnya, gigi rasio, bearing, dan komponen lain akan lebih cepat aus, bahkan bisa bengkok atau patah jika beban ekstrem terjadi berulang kali. Ini bukan hanya memperpendek umur gearbox, tapi juga bisa berujung pada biaya perbaikan yang tidak sedikit.
Baca juga: Kenali, Ini 8 Penyebab Suara Mesin Motor Matic Kasar
8. Jalan Rusak atau Berlubang
Meskipun mungkin terasa seperti guncangan kecil bagi pengendara, bagi komponen internal motor, ini adalah benturan keras yang berulang-ulang.
Setiap kali motor menghantam lubang atau melewati permukaan jalan yang tidak rata dengan kecepatan tinggi, getaran dan benturan hebat akan merambat ke seluruh rangka motor, termasuk gearbox.
Benturan ini bisa menyebabkan gigi rasio bergeser dari posisinya, bahkan patah, terutama jika materialnya sudah mulai aus.
Selain itu, bearing (bantalan) di dalam gearbox juga rentan terhadap kerusakan akibat guncangan.
Bearing yang rusak akan menimbulkan suara kasar dan getaran yang tidak normal, tanda bahwa kinerja gearbox sudah terganggu.
Tips Mencegah Kerusakan Gearbox
- Ganti Oli Gardan Secara Rutin: Ikuti jadwal penggantian oli gardan dan gunakan oli yang sesuai spesifikasi.
- Berkendara dengan Hati-Hati: Hindari akselerasi mendadak, pengereman keras, atau melaju kencang di jalan rusak.
- Periksa Komponen CVT Secara Berkala: Pastikan V-belt, kampas kopling, dan puli dalam kondisi baik.
- Hindari Beban Berlebih: Patuhi batas muatan motor untuk mengurangi tekanan pada gearbox.
- Cek Setelah Terendam Banjir: Jika motor terendam, segera periksa oli gardan dan gearbox untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Kapan Harus ke Bengkel?
jika Anda menemukan salah satu ciri kerusakan di atas dan membutuhkan penanganan profesional, Moservice hadir sebagai solusi terpercaya sebagai mitra bengkel.
Dengan platform Moservice, Anda dapat dengan mudah menemukan bengkel motor terdekat dan terpercaya yang menyediakan layanan perawatan dan perbaikan gearbox motor matic Anda.
Dari penggantian oli gearbox hingga perbaikan komponen yang rusak, Moservice memastikan motor Anda mendapatkan penanganan terbaik dari para mekanik profesional.
Gunakan kode voucher promo service motor sekarang!
