moservice.id – Pernahkah Anda merasakan mobil kesayangan tiba-tiba merasa tersendat saat pedal gas diinjak? Sensasi ini tentu mengganggu kenyamanan berkendara, bahkan bisa jadi pertanda masalah yang lebih serius pada mobil Anda.
Mobil tersendat saat digas, atau yang sering disebut “brebet” oleh sebagian orang, adalah kondisi umum yang bisa dialami oleh berbagai jenis mobil, baik keluaran lama maupun mobil dengan teknologi injeksi terbaru.
Mengapa mobil tiba-tiba tersendat saat digas? Bayangkan mesin mobil Anda sebagai orkestra yang kompleks. Agar menghasilkan performa yang harmonis, setiap komponen harus bekerja selaras.
Ketika ada satu saja instrumen yang “fals”, maka keseluruhan melodi akan terganggu. Begitu pula dengan mesin mobil.
Tersendatnya mobil saat digas adalah indikasi adanya ketidakselarasan dalam sistem kerja mesin.
Lalu, apa penyebabnya? Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan mobil tersendat saat dijalankan.
1. Masalah pada Sistem Bahan Bakar
Bayangkan sistem bahan bakar mobil seperti pembuluh darah di tubuh manusia. Kalau ada sumbatan, aliran jadi terganggu, kan?
Nah, salah satu penyebab utama mobil tersendat adalah filter bahan bakar yang kotor.
Filter bahan bakar berfungsi menyaring kotoran dari bensin sebelum masuk ke mesin. Seiring waktu, filter ini bisa tersumbat oleh endapan kotoran, karat dari tangki, atau partikel lain.
Filter yang tersumbat menghambat aliran bensin, terutama saat mesin membutuhkan suplai bahan bakar lebih banyak saat akselerasi.
Filter yang tersumbat debu atau kotoran dari tangki bisa bikin aliran bensin ke mesin jadi tak lancar. Akibatnya, saat kamu injak gas, mesin kekurangan “makan” dan mobil pun tersendat.
Misalnya, bensin dengan oktan rendah atau tercampur air. Solusinya? Rutin ganti filter bahan bakar setiap 20.000-30.000 km.
2. Injektor Bahan Bakar Bermasalah
Pada mobil injeksi modern, injektor bertugas menyemprotkan bensin ke ruang bakar dalam bentuk kabut halus.
Ciri kerusakan injektor mobil bisa diketahui dari Injektor yang kotor atau rusak akan menghasilkan semprotan yang tidak sempurna, bahkan tersumbat.
Akibatnya, campuran udara dan bahan bakar menjadi tidak ideal, pembakaran tidak sempurna, dan mobil pun tersendat.
Teknologi injektor saat ini semakin canggih, namun tetap rentan terhadap kualitas bahan bakar yang buruk.
3. Pompa Bahan Bakar Lemah
Pompa bahan bakar bertugas memompa bensin dari tangki ke mesin.
Jika pompa bahan bakar lemah, suplai bensin ke mesin akan berkurang, terutama saat putaran mesin tinggi ketika akselerasi.
Tekanan bahan bakar yang tidak memadai ini langsung berdampak pada performa mesin.
Baca juga: 9 Ciri Fuel Pump Mobil Rusak dan Sudah Lemah
4. Bahan Bakar Tidak Sesuai atau Berkualitas Rendah
Menggunakan bahan bakar dengan oktan yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan atau kualitas bahan bakar yang buruk dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna.
Bahan bakar berkualitas rendah seringkali mengandung air atau kotoran yang dapat merusak komponen sistem bahan bakar.
5. Sensor Elektronik Tidak Berfungsi Normal
Mobil modern sekarang penuh dengan sensor, seperti sensor MAF (Mass Air Flow) atau sensor oksigen.
Mereka ibarat otak yang mengatur campuran udara dan bensin biar mesin jalan mulus. Kalau sensor ini kotor atau rusak, mesin jadi bingung karena terlalu banyak udara atau bensin, hasilnya? Laju mobil jadi tidak lancar.
Ada beberapa sensor yang bisa dicek, mulai dari:
- Sensor MAF (Mass Air Flow) Bermasalah: Sensor MAF mengukur jumlah udara yang masuk ke mesin. Informasi ini penting bagi komputer mobil (ECU) untuk menentukan jumlah bahan bakar yang perlu disemprotkan.
Jika sensor MAF kotor atau rusak, pembacaan jumlah udara menjadi tidak akurat, menyebabkan campuran bahan bakar yang salah dan mesin tersendat.
Sensor MAF pada mobil modern sangat sensitif dan perlu dijaga kebersihannya.
- Sensor Posisi Throttle (TPS): Sensor TPS memberitahu ECU seberapa dalam pedal gas diinjak. Jika sensor TPS rusak, informasi yang dikirim ke ECU menjadi tidak akurat, sehingga ECU salah dalam mengatur bukaan katup throttle dan suplai bahan bakar. Akibatnya, akselerasi menjadi tersendat atau tidak responsif. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki sensor TPS.
- Sensor Oksigen: Sensor oksigen memantau jumlah oksigen dalam gas buang. Informasi ini digunakan ECU untuk memastikan pembakaran yang efisien dan emisi gas buang yang rendah.
Sensor oksigen yang rusak dapat memberikan pembacaan yang salah, menyebabkan campuran bahan bakar yang tidak tepat dan mesin tersendat. Anda bisa mengetahuinya dari ciri kerusakan sensor oksigen.
6. Busi Aus atau Rusak
Busi mobil adalah komponen mesin yang menghasilkan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar.
Busi memiliki usia pakai, dan seiring waktu elektroda busi akan aus, insulator retak, atau tertutup kerak karbon.
Jika bermasalah, komponen ini akan menghasilkan percikan api yang lemah atau tidak konsisten, menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan mesin tersendat.
7. Koil Pengapian Lemah
Koil pengapian berfungsi meningkatkan tegangan listrik dari aki menjadi ribuan volt untuk menghasilkan percikan api di busi. Koil yang lemah tidak mampu menghasilkan tegangan yang cukup, sehingga percikan api busi menjadi lemah dan pembakaran terganggu.
Mobil-mobil modern umumnya menggunakan koil pengapian individual untuk setiap busi, sehingga jika satu koil bermasalah, gejala tersendat bisa lebih terasa.
8. Transmisi
Kalau mobilmu matik dan tersendat saat digas, jangan-jangan transmisinya bermasalah. Oli transmisi yang kotor atau kurang bisa bikin perpindahan gigi tak mulus, apalagi di mobil matik model CVT yang lagi trend.
Di tahun 2025 ini, beberapa merek mobil Jepang dilaporkan punya isu solenoid transmisi yang gampang aus, terutama kalau mobil sering dipakai di kemacetan parah. Gejalanya? Selain tersendat, kadang ada hentakan saat pindah gigi.
Cek level oli transmisi dan kondisinya. Kalau warnanya coklat keruh atau bau hangus, segera ganti. Jangan lupa, servis transmisi rutin tiap 40.000 km bisa mencegah masalah ini.
9. Kerusakan ECU dan Software
Era mobil listrik dan hybrid di 2025 bikin teknologi ECU (Engine Control Unit) makin canggih, tapi juga rentan error. ECU yang bermasalah atau software yang perlu update bisa bikin mesin tak responsif saat digas.
Contohnya, beberapa pengguna SUV hybrid mengeluhkan di platform X soal tersendat gara-gara update software yang gagal tersinkronisasi dengan sensor mesin.
Solusinya, yaitu dibawa ke dealer resmi buat reset atau update ECU jika masih garansi.
10. Filter Udara Kotor
Filter udara berfungsi menyaring udara yang masuk ke mesin dari debu dan kotoran.
Filter udara yang terlalu kotor akan menghambat aliran udara, membuat campuran udara dan bahan bakar menjadi terlalu kaya.
Kondisi ini mengganggu pembakaran dan menyebabkan mesin tersendat, terutama saat akselerasi.
Baca juga: 7 Cara Mudah Membersihkan Filter Udara Mobil
11. Kebocoran Vakum
Kebocoran pada selang vakum atau intake manifold dapat menyebabkan udara “liar” masuk ke mesin tanpa terukur oleh sensor MAF.
Hal ini juga mengacaukan campuran udara dan bahan bakar, dan bisa menjadi penyebab mobil tersendat.
12. Overheating Mesin
Mesin yang terlalu panas (overheat) dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk mobil tersendat saat digas.
Overheating bisa terjadi karena sistem pendingin bermasalah, seperti radiator bocor, kipas pendingin tidak berfungsi, atau thermostat macet. Anda bisa mengenali ciri mobil overheat dari sini.
13. Ruang Bakar Kotor
Penumpukan kerak karbon di ruang bakar, klep, atau piston dapat mengganggu proses pembakaran. Kerak karbon ini bisa berasal dari sisa pembakaran yang tidak sempurna atau kualitas bahan bakar yang kurang baik.
Bagaimana Cara Mengatasi Mobil Tersendat?
Langkah awal adalah melakukan diagnosis sederhana. Perhatikan gejala yang muncul:
- Kapan tersendatnya terjadi? Apakah saat mesin dingin atau panas? Hanya saat akselerasi awal atau terus menerus?
- Apakah ada gejala lain? Seperti lampu indikator mesin menyala, suara mesin kasar, atau boros bahan bakar.
Jika Anda cukup familiar dengan mesin mobil, Anda bisa mencoba memeriksa beberapa komponen sederhana seperti filter udara atau busi.
Namun, untuk diagnosis yang lebih akurat dan perbaikan yang tepat, sebaiknya segera bawa mobil Anda.
Tips Pencegahan Mobil Tersendat
- Rutin Servis Berkala: Ikuti jadwal servis yang direkomendasikan pabrikan. Servis berkala meliputi penggantian filter udara, filter bahan bakar, busi, dan pengecekan komponen penting lainnya.
- Gunakan Bahan Bakar Berkualitas: Pilih bahan bakar dengan oktan yang sesuai rekomendasi dan dari SPBU terpercaya.
- Hindari Kebiasaan “Menggeber” Mesin Saat Dingin: Biarkan mesin mencapai suhu kerja ideal sebelum digeber untuk mengurangi potensi penumpukan kerak karbon.
- Perhatikan Indikator Mobil: Jangan abaikan lampu indikator yang menyala di dashboard. Segera periksakan ke bengkel jika ada indikasi masalah.
Mobil tersendat saat digas memang menjengkelkan, namun dengan pemahaman yang baik tentang penyebabnya, masalah ini bisa diatasi.
Perawatan rutin dan penggunaan komponen serta bahan bakar berkualitas adalah kunci utama mencegah mobil tersendat dan menjaga performa mesin tetap optimal.
Punya pengalaman mobil tersendat atau tips lain? Share dong, biar kita sama-sama belajar!