moservice.id – Turun mesin atau overhaul adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kerusakan pada mesin sepeda motor yang menyebabkan mesin tidak dapat berfungsi normal.
Biasanya, kondisi motor yang turun mesin dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik secara internal kerusakan komponen, maupun faktor eksternal.
Motor yang turun mesin harus segera diatasi agar tidak semakin parah.
Bagi yang belum tahu, berikut ini berbagai penyebab motor turun mesin yang paling sering terjadi.
Penyebab Turun Mesin yang Paling Umum
1. Telat Ganti Oli
Oli mesin berfungsi untuk melumasi komponen-komponen mesin agar bekerja dengan lancar.
Keausan pada komponen-komponen kritis seperti piston, cincin piston, dan silinder dapat menyebabkan penurunan performa mesin.
Jika oli tidak diganti secara rutin, maka komponen-komponen mesin akan menjadi aus dan mudah rusak.
2. Kebocoran Oli
Kebocoran oli, baik karena segel yang rusak atau gasket yang bocor, dapat mengakibatkan berkurangnya tingkat oli.
Hal ini dapat menyebabkan gesekan berlebih dan penurunan performa mesin dan meningkatkan gaya gesek antar komponen yang dapat merubah bentuk fisik komponen mesin.
3. Tidak Melakukan Service Motor Secara Rutin
Servis motor rutin bertujuan untuk memeriksa dan merawat komponen-komponen mesin agar tetap dalam kondisi prima.
Jika motor tidak diservis rutin, maka komponen-komponen mesin akan menjadi kotor dan aus, sehingga dapat menyebabkan turun mesin.
Melansir pernyataan dari salah satu teknisi bengkel yang ada di Moservice, secara umum, servis motor rutin sebaiknya dilakukan setiap 3.000-5.000 kilometer atau 2-3 bulan sekali.
Pada saat servis, komponen-komponen mesin akan diperiksa dan dirawat agar tetap dalam kondisi prima.
Namun, interval servis motor juga dapat disesuaikan dengan kondisi penggunaan motor. Jika motor sering digunakan untuk perjalanan jauh, membawa beban berat, atau melalui medan yang sulit, maka interval servis motor dapat dipersingkat menjadi 1.000-2.000 kilometer atau 1-2 bulan sekali.
Berikut adalah beberapa contoh interval servis motor berdasarkan kondisi penggunaan motor:
- Motor digunakan untuk perjalanan sehari-hari, Interval servis: 3.000-5.000 kilometer
- Motor digunakan untuk perjalanan jarak jauh, Interval servis: 1.000-2.000 kilometer
- Motor digunakan untuk membawa beban berat, Interval servis: 1.000-2.000 kilometer
4. Terendam Banjir
Motor yang terendam banjir bisa turun mesin karena air dapat masuk ke dalam mesin dan merusak komponen-komponennya.
Air dapat masuk ke dalam mesin melalui lubang-lubang intake dan exhaust, serta melalui celah-celah gasket.
Karena itu disarankan untuk tidak menerobos banjir atau air dengan genangan tinggi untuk menghindari terjadinya kerusakan komponen pada mesin motor.
Bila terlanjur atau terpaksa, pastikan untuk langsung mengeluarkan air yang masuk ke knalpot motor dan segera bawa ke bengkel untuk melihat tingkat kerusakannya.
Apakah ada air yang masuk ke ruang pembakaran atau tidak? Apakah air banjir bercampur dengan oli atau tidak?
Dengan membawanya ke bengkel, motor akan lebih cepat ditangani dan meminimalisir resiko kerusakan yang lebih parah.
Selain itu, motor juga akan dibersihkan secara menyeluruh dari bekas noda dan kotoran air banjir yang menempel.
Baca juga: 5 Ciri-Ciri Motor Turun Mesin yang Perlu Diketahui
5. Terjadi Overheating Mesin
Overheat adalah kondisi dimana mesin motor mengalami panas yang berlebihan. Panas yang berlebihan ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen mesin, seperti piston, silinder, rings piston, paking head, dan komponen-komponen lainnya.
Komponen-komponen mesin yang rusak akibat overheat dapat menyebabkan mesin tidak dapat bekerja dengan normal, bahkan dapat menyebabkan mesin turun mesin karena bentuk fisik komponen yang memuai terkena panas.
6. Penggunaan Bahan Bakar yang Tidak Sesuai:
Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan atau adanya kontaminan dalam bahan bakar dapat merugikan pembakaran dan menyebabkan turunnya kinerja mesin.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi mesin motor, sehingga bila Anda menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi mesin, hal ini bisa menyebabkan resiko penurunan performa pada mesin motor.
7. Masalah pada Sistem Pembakaran
Gangguan dalam sistem pembakaran, seperti busi yang aus, sistem injeksi bahan bakar yang bermasalah, atau perubahan rasio bahan bakar dan udara yang tidak tepat, dapat menghasilkan pembakaran yang tidak efisien dan penurunan tenaga pada mesin motor secara signifikan.
Biasanya, hal ini disebabkan karena busi motor yang sudah lemah ataupun mengalami kerusakan. Untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba mengganti busi ataupun aki motor yang bermasalah.
8. Modifikasi yang Tidak Sesuai
Modifikasi mesin yang berlebihan dapat menyebabkan mesin menjadi tidak stabil dan mudah rusak.
Jika modifikasi mesin tidak dilakukan dengan benar, maka risiko turun mesin akan semakin tinggi.
Bila terjadi turun mesin pada motor, segera bawa ke bengkel service mesin motor terdekat.
Untuk memudahkannya, Anda bisa melakukan booking bengkel motor secara langsung melalui Moservice.id.