moservice.id – Bagi para pengguna Yamaha NMAX, suara ‘klotok-klotok’ dari area mesin seringkali menjadi pertanda buruk: tensioner keteng (rantai kamprat) sedang tidak baik-baik saja.
Komponen kecil ini memegang peranan vital dalam menjaga ketegangan rantai keteng, memastikan kinerja mesin tetap optimal dan minim gesekan.
Namun, mengapa tensioner NMAX seringkali menjadi “korban” dan mengalami kerusakan?
Berikut ini berbagai penyebab tensioner motor NMAX mengalami kerusakan.
1. Degradasi Material Plunger
Seiring waktu, material plastik atau komposit pada ujung plunger bisa mengeras atau retak, mengurangi kemampuannya untuk bergeser dengan mulus.
2. Keausan Dinding Silinder
Dinding silinder tempat plunger bergerak juga bisa mengalami keausan mikroskopis, menciptakan celah yang memungkinkan oli bocor dan mengurangi tekanan hidrolik yang diperlukan untuk menjaga ketegangan.
3. Pegas yang Melemah
Pegas di dalam tensioner juga bisa kehilangan kekuatannya. Panas berulang-ulang dan tekanan konstan dapat menyebabkan pegas ‘melorot’, sehingga tidak lagi mampu memberikan dorongan yang cukup pada plunger.
4. Oli Kotor dan Kental
Oli yang sudah kotor atau terlalu kental (akibat telat ganti) akan menyumbat saluran-saluran kecil di dalam tensioner, menghambat aliran oli dan mengurangi tekanan hidrolik yang diperlukan. Akibatnya, plunger tidak dapat menekan rantai keteng dengan optimal.
Baca juga: 5 Penyebab Motor NMAX Bergetar Saat Digas
5. Oli Encer atau Salah Viskositas
Sebaliknya, oli yang terlalu encer atau tidak sesuai viskositas standar juga bisa menyebabkan masalah.
Tekanan hidrolik tidak akan tercapai dengan baik, membuat tensioner bekerja ekstra keras dan mempercepat keausan.
6. Ada Campuran Aditif dalam Oli
Beberapa aditif dalam oli, terutama yang tidak direkomendasikan pabrikan, bisa bereaksi dengan material seal di dalam tensioner, menyebabkan seal mengembang atau menyusut dan mengganggu kinerja hidrolik.
7. Peregangan Rantai Keteng
Gaya berkendara agresif dengan sering melakukan akselerasi dan deselerasi mendadak akan memberikan beban kejut yang signifikan pada rantai keteng.
Beban berulang ini mempercepat peregangan rantai, yang pada akhirnya menuntut tensioner bekerja lebih keras untuk menjaga ketegangan. Jika tensioner sudah tidak prima, ia akan kewalahan.
8. Motor Jarang Digunakan
Paradoksnya, motor yang terlalu lama tidak digunakan juga bisa menyebabkan masalah.
Oli akan mengendap dan tidak bersirkulasi dengan baik di dalam tensioner, menyebabkan bagian-bagian internal menjadi kering dan kaku.
Saat motor dihidupkan kembali, tensioner akan bekerja keras untuk mengisi kembali ruang hidroliknya, dan ini bisa mempercepat keausan.
9. Penggunaan Parts KW
Godaan harga murah seringkali menggiring pengendara untuk menggunakan tensioner atau rantai keteng non-orisinil (KW).
Kualitas material dan presisi pengerjaan parts KW jauh di bawah standar pabrikan, sehingga usia pakainya jauh lebih singkat dan rentan rusak.
10. Rantai Keteng yang Aus Berlebihan
Jika rantai keteng sudah sangat aus dan memanjang, tensioner akan dipaksa untuk memanjang secara maksimal.
Jika batasan mekanis tensioner sudah tercapai, ia tidak lagi bisa menjaga ketegangan, meskipun secara internal masih berfungsi.
Ini adalah kasus di mana tensioner “menyerah” karena beban kerja yang berlebihan.
11. Sprocket Camshaft yang Aus
Sprocket (gigi) pada camshaft yang sudah aus juga bisa menyebabkan ketegangan rantai tidak merata, memberikan tekanan tidak proporsional pada tensioner.
Baca juga: Bagaimana Cara Mereset Oli Motor Nmax dengan Mudah dan Benar? Begini Tipsnya
Kerusakan tensioner NMAX bukanlah takdir, melainkan kombinasi dari faktor desain, kualitas oli, kebiasaan berkendara, dan interaksi dengan komponen lain. Untuk memperpanjang usia tensioner NMAX Anda:
- Gunakan oli mesin berkualitas sesuai rekomendasi pabrikan dan ganti secara teratur, terutama jika Anda sering berkendara di kondisi macet.
- Perhatikan gaya berkendara dan hindari akselerasi-deselerasi mendadak yang berlebihan.
- Hindari penggunaan parts KW untuk komponen vital seperti tensioner dan rantai keteng.
- Lakukan servis berkala di bengkel terpercaya yang memahami karakteristik mesin NMAX. Minta teknisi untuk melakukan pengecekan visual pada tensioner.
- Jika muncul suara ‘klotok-klotok’, jangan menunda untuk memeriksakannya. Semakin cepat ditangani, semakin kecil kemungkinan kerusakan meluas.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam ini, diharapkan para pemilik NMAX bisa lebih proaktif dalam merawat motor kesayangannya, memastikan kinerja mesin tetap prima dan jauh dari suara ‘klotok-klotok’ yang mengganggu.
Apabila masih mengalami kendala, Anda bisa membawanya ke bengkel motor yang bisa di booking langsung melalui Moservice.id.
Dapatkan berbagai kemudahan menemukan bengkel dari genggaman tangan selama 24 jam.