moservice.id – Ketika membicarakan tentang mesin mobil, seringkali kita mendengar istilah SOHC (Single Overhead Camshaft) dan DOHC (Double Overhead Camshaft).
Kedua jenis mesin ini memiliki perbedaan dalam cara mereka merancang dan mengendalikan katup-katup di dalam mesin.
Masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, sehingga penting untuk memahami perbedaannya sebelum memilih mobil yang tepat.
Berikut ini perbedaan paling mendasar antara DOHC dan SOHC pada teknologi mesin mobil.
1. Konfigurasi Mesin
Perbedaan utama antara SOHC dan DOHC terletak pada jumlah camshaft (poros bubungan) yang digunakan.
SOHC memiliki satu camshaft per bank mesin, sedangkan DOHC memiliki dua camshaft per bank mesin.
2. Cara Kerja
Camshaft berfungsi untuk membuka dan menutup katup mesin pada waktu yang tepat. Pada SOHC, camshaft mengoperasikan katup melalui rocker arm (lengan ayun).
Pada DOHC, camshaft mengoperasikan katup secara langsung tanpa rocker arm.
Mesin SOHC menggunakan satu poros nok atau camshaft yang terletak di bagian atas (overhead) dari blok mesin.
Poros nok ini digunakan untuk mengendalikan semua katup masuk dan katup buang di dalam silinder mesin.
Pada mesin DOHC, terdapat dua poros nok atau camshaft yang terletak di bagian atas blok mesin.
Satu poros nok mengendalikan katup masuk, sedangkan poros nok lainnya mengendalikan katup buang. Hal ini memungkinkan pengaturan yang lebih presisi dari waktu katup dan meningkatkan efisiensi mesin.
3. Keunggulan SOHC
Mesin SOHC umumnya lebih sederhana dan murah untuk diproduksi dibandingkan mesin DOHC, karena mesin SOHC hanya memiliki satu camshaft per bank mesin.
Selain itu, mesin SOHC umumnya lebih mudah dirawat dibandingkan mesin DOHC karena hanya memiliki satu camshaft.
Namun, pada putaran tinggi, efisiensinya mungkin berkurang karena pembukaan dan penutupan katup yang kurang presisi.
Baca juga: Camshaft / Noken As: Fungsi, Komponen, Cara Kerja, Penyebab
4. Keunggulan DOHC
Mesin DOHC umumnya menghasilkan performa yang lebih baik dibandingkan mesin SOHC karena memiliki dua camshaft per bank mesin yang mengkonsumsi bahan bakar yang lebih baik pada putaran mesin rendah dan sedang.
Dari segi efisiensi, mesin DOHC umumnya lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dibandingkan mesin SOHC karena memungkinkan pengaturan waktu katup yang lebih presisi, sehingga dapat menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah dibandingkan mesin SOHC karena pembakaran yang lebih sempurna.
5. Pilihan
Mesin SOHC umumnya cocok untuk mobil ekonomis yang mengutamakan kesederhanaan dan kemudahan perawatan.
Mesin DOHC umumnya cocok untuk mobil performa tinggi yang membutuhkan performa dan efisiensi yang lebih baik pada mobil-mobil performa tinggi atau premium, seperti mobil sport, sedan mewah, dan mobil balap karena kemampuan mereka dalam menghasilkan tenaga yang besar pada putaran tinggi.
Baik mesin SOHC maupun DOHC dapat dilengkapi dengan teknologi VVT yang memungkinkan penyesuaian waktu buka-tutup katup secara otomatis untuk meningkatkan performa dan efisiensi.
Mesin DOHC modern umumnya memiliki konfigurasi multi-valve, di mana setiap silinder memiliki lebih dari dua katup intake dan exhaust.
Hal ini memungkinkan aliran udara yang lebih baik dan meningkatkan performa mesin.
Dengan memahami perbedaan antara mesin SOHC dan DOHC, Anda dapat membuat pilihan yang lebih bijaksana saat membeli mobil baru atau melakukan modifikasi pada mesin mobil Anda.
Meskipun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, pemahaman ini akan membantu Anda menentukan jenis mesin yang sesuai dengan kebutuhan.