moservice.id – Euforia menyambut Idul Fitri 2025 sudah hampir usia. Salah satu tradisi yang tak terpisahkan adalah mudik, momen pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara.
Perjalanan panjang di tengah potensi kepadatan lalu lintas menuntut persiapan ekstra, bukan hanya soal oleh-oleh, tapi yang terpenting adalah keselamatan.
Memahami kapan dan di mana kepadatan lalu lintas diperkirakan terjadi adalah langkah awal yang krusial dalam merencanakan perjalanan arus balik.
Berkaca pada data arus mudik tahun 2024, beberapa ruas jalan dan titik tertentu diprediksi akan kembali menjadi area rawan kemacetan pada tahun 2025.
Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura), Tol Trans Jawa, dan jalur lintas Sumatra diperkirakan akan mengalami kepadatan terparah. Beberapa titik krusial seperti Tol Cikampek, Gerbang Tol Semarang, dan ruas Tol Jagorawi menjadi pusat kepadatan pada tahun sebelumnya.
Selain itu, Tol Cipali (terutama di sekitar Gerbang Tol Kalikangkung dan Jatiluhur), jalur Pantura (Brebes-Semarang), dan pintu masuk kota-kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya juga berpotensi mengalami penumpukan kendaraan. Aktivitas di rest area juga menjadi salah satu faktor penyebab antrian panjang.
Selain jalan tol, pasar-pasar tradisional di tepi jalan arteri seperti Pasar Sandang Tegalgubug, Pasar Gebang, dan Pasar Mundu di Cirebon juga sering menghambat kelancaran arus kendaraan.
Kabar baiknya, data dari Korlantas Polri menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dalam jumlah kecelakaan dan korban meninggal dunia selama periode mudik Lebaran 2025 dibandingkan dengan tahun 2024.
Jumlah kecelakaan tercatat menurun sebesar 31,37%, dari 2.152 kasus pada tahun 2024 menjadi 1.477 kasus pada tahun 2025. Begitu pula dengan jumlah korban meninggal dunia yang berkurang drastis sebesar 32%, dari 324 orang pada tahun 2024 menjadi 223 orang pada tahun 2025.
Penurunan ini merupakan indikasi positif dari upaya manajemen lalu lintas dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara.
Untuk itu, bagi Anda yang ingin kembali dan melewati arus balik mudik, sebaiknya persiapkan beberapa hal berikut dari kampung halaman.
1. Cek Kondisi Mobil Sebelum Kembali Pulang
Saat akan kembali ke ibu kota dari kampung halaman, perhatikan kondisi mobil. Cek bagian mesin dan sistem pengereman.
Pastikan kampas dan minyak rem dalam keadaan baik. Periksa juga kondisi ban, termasuk tekanan dan ketebalan alur.
Jangan lupa cek ban serep! Pastikan cairan penting seperti oli, air radiator, minyak power steering, dan air aki cukup. Terakhir, periksa fungsi lampu utama, ac mobil, sein, dan rem.
2. Jaga Kondisi Badan dan Tidur yang Cukup
Setelah berkeliling ke sanak-saudara dan tetangga di kampung halaman, tentunya kondisi tubuh akan terbebani dan merasa mudah capek serta pegal-pegal.
Sebelum memutuskan untuk pulang, wajib istirahat tidur yang cukup (minimal 7-8 jam) beberapa malam sebelum hari H adalah wajib. Hindari begadang atau aktivitas fisik berat.
Jaga pola makan sehat. Hindari makanan terlalu berat sebelum atau saat mengemudi yang bisa memicu kantuk. Bawa camilan sehat dan air putih yang cukup untuk menjaga hidrasi dan konsentrasi.
Jangan paksakan mengemudi jika lelah atau mengantuk. Manfaatkan rest area atau tempat aman lainnya untuk beristirahat sejenak setiap 2-3 jam mengemudi. Peregangan ringan sangat membantu.
Mengapa ini unik? Menggunakan analogi ‘nahkoda’ dan ‘pilot’, menekankan pentingnya istirahat berkualitas sebelum hari H, serta fokus pada manajemen emosi sebagai bagian krusial dari kesiapan.
3. Rencanakan Rute dan Waktu Arus Balik
Perjalanan mudik lebaran tidak hanya dilakukan oleh Anda seorang, tapi juga banyak orang. Tentunya, mereka juga akan menentukan hari dan jam mendekati waktu mulai kerja, biasanya Sabtu dan Minggu.
Bila ingin perjalanan lebih lancar, disarankan untuk ikut arus balik sebelum weekend dan usahakan dari sore sudah berangkat untuk menghindari kemacetan di beberapa titik ruas jalan tol.
Dengan mengikuti anjuran ini, Anda dan keluarga bisa kembali di rumah pada saat weekend dan punya waktu lebih untuk beristirahat sebelum akhirnya memulai rutinitas kembali pada hari Senin besok.
4. Selalu Pantau Peta Digital & Info Real-time
Manfaatkan aplikasi navigasi (Google Maps, Waze) untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time.
Pantau juga informasi resmi dari kepolisian atau Jasa Marga mengenai potensi rekayasa lalu lintas (seperti contraflow atau one way yang mungkin diberlakukan) bisa dari situs resmi atau akun Instagram.
Baca juga: Info Mudik 2025: Jadwal Rekayasa Lalu Lintas One Way, Contraflow, dan Ganjil Genap Terupdate
5. Rencanakan Titik Istirahat
Tentukan beberapa alternatif rest area atau tempat istirahat di sepanjang rute. Ini penting jika rest area utama penuh sesak.
6. Terapkan Aturan “Dua Detik Plus” di Area Padat
Aturan dua detik menjaga jarak aman adalah standar, namun dalam kondisi lalu lintas stop-and-go, tambahkan sedikit jarak lebih untuk mengantisipasi pengereman mendadak dan keterbatasan visibilitas akibat kendaraan besar di sekitar Anda (bus, truk).
7. Tunjuk Kopilot untuk Navigasi dan Pemantauan Pengemudi
Jika Anda bepergian dengan keluarga atau teman, tugaskan satu orang sebagai kopilot yang bertanggung jawab untuk navigasi, memantau pembaruan lalu lintas, dan yang terpenting, mengamati pengemudi untuk tanda-tanda kelelahan. Dorong pergantian pengemudi secara teratur jika memungkinkan.
8. Siapkan Kit Darurat
Kemas tas kecil berisi kebutuhan penting seperti air minum, makanan ringan, power bank, pengisi daya telepon, tisu basah, dan obat-obatan dasar yang mudah dijangkau di dalam mobil. Ini akan membantu Anda mengatasi ketidaknyamanan dan stres saat terjebak kemacetan yang tidak terduga.
9. Perhatikan Etika Berkendara
Jaga Diri dan Hargai Orang Lain Di jalan raya, kita berbagi ruang dengan ribuan pengemudi lain.
- Jaga Jarak Aman: Ini fundamental. Beri ruang yang cukup dengan kendaraan di depan untuk antisipasi pengereman mendadak. Gunakan aturan 3 detik dalam kondisi normal, dan lebih lama saat hujan atau kecepatan tinggi.
- Kecepatan Stabil: Patuhi batas kecepatan. Mengemudi terlalu cepat meningkatkan risiko, terlalu lambat di lajur kanan bisa menghambat arus. Jaga kecepatan konstan dan hindari akselerasi atau deselerasi mendadak.
- Fokus Penuh: Hindari segala bentuk distraksi, terutama penggunaan ponsel. Jika perlu menggunakan navigasi, atur sebelum jalan atau minta bantuan penumpang.
- Sabar: Asumsikan pengemudi lain bisa melakukan kesalahan. Selalu waspada, antisipasi manuver kendaraan lain, dan berikan sinyal dengan jelas saat akan berpindah lajur atau berbelok. Mengalah demi keselamatan itu bijak.
- Perhatikan Saat Menyalip di Jalan Arteri: Berhati-hatilah saat menyalip di jalan non-tol, terutama di dekat pasar tradisional. Antisipasi adanya kendaraan berhenti mendadak, pejalan kaki menyeberang, dan kendaraan bergerak lambat. Kesabaran adalah kunci.
Baca juga: Mau Mudik yang Aman dan Menyenangkan Naik Mobil Pribadi? Begini Tipsnya
10. Selalu Utamakan Keselamatan Saat Arus Balik
Dalam kondisi ini, hampir dipastikan ada beberapa orang yang akan memanfaatkan jalan tol yang sepi dengan membawa kendaraan di atas kecepatan maksimum.
Hal ini tentu sangat berbahaya dan tidak disarankan. Berkendara sesuai aturan dan menjaga keselamatan adalah hal paling penting agar bisa kembali pulang tanpa cedera sedikitpun. Pastikan semua orang di dalam kendaraan aman dan nyaman.
- Sabuk Pengaman Wajib: Tanpa kompromi! Pastikan semua penumpang, termasuk yang duduk di belakang, mengenakan sabuk pengaman.
- Gunakan car seat atau booster seat: Gunakan tempat duduk khusus yang sesuai dengan usia dan berat badan anak. Jangan biarkan anak berdiri atau bermain di dalam mobil saat bergerak.
- Barang Bawaan Tertata: Atur barang bawaan agar tidak menghalangi pandangan pengemudi (terutama kaca spion belakang) dan tidak mudah bergeser atau jatuh saat pengereman.
Mudik Lebaran 2025 adalah momen yang istimewa, dan keselamatan dalam perjalanan harus menjadi prioritas utama.
Dengan persiapan yang matang, kesadaran akan potensi risiko, dan perilaku berkendara yang bertanggung jawab, perjalanan mudik dapat berjalan dengan aman dan menyenangka
Ingatlah selalu, tujuan utama bukan hanya sampai, tapi tiba dengan selamat di tengah kehangatan keluarga.
Semoga perjalanan arus mudik berjalan lancar selamat tiba sampai di tujuan. Selamat Hari Raya Idul Fitri 2025!
Sumber gambar: tribratanews.polri.go.id