moservice.id – Menyalakan mobil yang kondisinya masih sehat terlihat cukup mudah.
Cukup dengan memutar tuas starter, atau pada mobil kekinian cukup menekan tombol Engine Start Stop.
Meski begitu, cara kerja starter mobil sebenarnya tak sesimpel kelihatannya.
Sistem starter mobil yang sebenarnya cukup rumit, dan ini sebanding dengan perannya yang cukup penting.
Sistem ini memiliki cukup banyak komponen dan cara kerjanya cukup panjang meski fungsinya secara umum hanya sekedar menyalakan mesin kendaraan.
Namun tanpa sistem ini, kendaraan tidak akan bisa digunakan. Sebagai informasi, fungsi sistem starter pada mobil adalah untuk mengawali perputaran mesin di kendaraan.
Lebih singkatnya, sistem starter berperan untuk menyalakan mesin pada mobil.
Starter mobil terdiri atas berbagai komponen yang memiliki fungsi masing-masing.
Komponen starter mobil tersebut dapat bergerak berkat energy listrik. Sumber energy listrik pada mobil sendiri berasal dari aki.
Cara Kerja Starter Mobil
1. Arus Listrik Mengalir
- Ketika kunci kontak diputar ke posisi “start”, sebuah rangkaian listrik akan terhubung.
- Arus listrik dari aki mengalir melalui sakelar starter dan solenoid.
2. Solenoid Bergerak
- Arus listrik yang mengalir melalui solenoid akan menyebabkan batang solenoid bergerak maju.
- Pergerakan batang solenoid ini akan mengaktifkan pinion gear (gigi kecil) untuk menempel pada flywheel (roda gila) mesin.
3. Pinion Gear Memutar Flywheel
- Saat pinion gear terhubung dengan flywheel, motor starter akan mulai berputar dengan sangat cepat.
- Putaran motor starter ini akan memutar flywheel yang terhubung dengan poros engkol.
Baca juga: Kenali Berbagai Penyebab Mobil Tidak Bisa Distarter Walaupun Kondisi Aki Masih Bagus
4. Mesin Mulai Menyala
- Putaran flywheel yang semakin cepat akan memaksa piston bergerak naik turun di dalam silinder.
- Campuran udara dan bahan bakar yang sudah terkompresi di dalam silinder akan terbakar, menghasilkan tenaga yang mendorong piston kembali ke bawah.
- Siklus ini berulang terus-menerus hingga mesin akhirnya menyala dan dapat berjalan dengan sendirinya.
Penjelasannya:
Ketika memasukkan kunci ke saklar, komponen tersebut akan menghasilkan energi listrik tinggi.
Sumbernya berasal dari Air Accumulator. Nantinya, aliran listrik akan diteruskan pada komutator melalui putaran kencang.
Kemudian, komutator akan menyalurkan arus listrik ke armature. Dari sana, energi listrik akan diubah menjadi energi mekanik.
Selanjutnya, akan timbul putaran dalam kumparan inti sistem starter. Kumparan ini terdiri atas medan magnet dan lilitan kabel.
Kumparan ini menghasilkan medan magnet sehingga mampu menggerakan lilitan kabel yang ada di dalamnya. Setelahnya, tercipta lah energi mekanik.
Selanjutnya, energi mekanik tersebut akan disalurkan ke gigi pinion. Tujuannya untuk mengaktifkan tuas penggerak yang terdapat di belakangnya. Fungsi tuas ini untuk mendorong ring gear sehingga bisa mengaktifkan dinamo.
Saat tuas penggerak mendorong ring gear untuk menyentuh tombol dinamo, ini akan menimbulkan tekanan bagi gigi pinion.
Komponen tersebut berpotensi untuk lepas dari posisinya, sehingga mengganggu sistem starter.
Karenanya, perusahaan otomotif menyediakan pegas pengembali yang berada di antara solenoid dan tuas penggerak.
Kegunaannya sebagai alat untuk menahan posisi gigi pinion dan punyer di tempat semula.
Hal ini dapat mencegah kerusakan kendaraan, khususnya di bagian starter tersebut.
Apabila ring gear menyentuh dinamo yang berada di bagian belakang kunci, lambat laun fly wheel akan berjalan sebagaimana mestinya. Jika hal ini terjadi, kendaraan akan menyala dan mesin pun mulai bekerja.
Baca juga: Inilah 10 Penyebab Mobil Distarter Tidak Mau Hidup, Kok Bisa?