moservice.id – Seperti bagian lainnya, sistem pendingin udara atau AC di dalam mobil juga perlu mendapat perawatan rutin agar kinerjanya tetap optimal.
Cara merawat AC mobil agar lebih awet sebenarnya tak begitu sulit. Lalu, apa saja komponen AC yang perlu diperhatikan?
Komponen pertama yang harus diperhatikan adalah filter AC atau filter kabin. Komponen ini memiliki peran penting pada AC mobil untuk menyaring kotoran dari luar agar udara yang dihasilkan tetap bersih.
Pada umumnya, filter kabin wajib diganti setiap 20.000-25.000 km. Kondisi ini berlaku jika udara di sekitarnya minim debu atau polusi. Jika sebaliknya, maka penggantian filter kabin sebaiknya dilakukan lebih cepat.
Bila selama masa pemakaian filter kabin tak pernah diganti atau dibersihkan, maka kualitas udara dalam kabin akan kotor karena sudah tercemar dengan debu dan polusi.
Karena itu, Suparna menyarankan filter kabi diperiksa dan dibersihkan setiap dua sampai tiga bulan sekali. “Jika filter masih bagus, bisa diganti saat perawatan berjalan di enam bulan sekali atau saat jarak tempuh mobil sudah menempuh 20.000 km,” jelasnya.
Pada service ringan AC di bengkel, blower AC biasanya juga akan dibersihkan selain filter kabin.
Komponen berikutnya yang harus dirawat guna menjaga kinerja AC mobil tetap dingin optimal adalah evaporator.
Komponen ini sebaiknya turut dibersihkan karena dilewati udara kotor selama pemakaian. Jika tak dibersihkan, maka udara yang keluar dari blower AC terasa tidak enak.
Untuk membersihkan evaporator, biasanya perlu membongkar dashboard karena letaknya tersimpan di bagian belakang. Namun saat ini, membersihkan evaporator sebenarnya tak perlu membongkar dashboard karena sudah ada alat khusus bernama endoskopi.
Saat akan membersihkan evaporator, alat ini akan dimasukkan ke lubang jalur evaporator. Selanjutnya, endoskopi akan menyemprot air bertekanan guna menghilangkan kotoran dan debu yang menempel di evaporator.
Proses pembersihan evaporator menggunakan endoskopi pun diklaim lebih singkat karena tak perlu membongkar dashboard. Dari awal hingga selesai, kira-kira memakan waktu sekitar satu jam.
Jika evaporator bersih, tentu ada dampak positifnya seperti sirkulasi AC lebih lancar, suhu udara dalam kabin tetap dingin, dan membantu masa hidup komponen AC lainnya.
Lalu, bagaimana jika AC mobil tetap tidak dingin meski sudah melakukan perawatan seperti di atas? Jika hal ini terjadi, pemilik mobil mungkin perlu memeriksa refrigerantnya.
Pada dasarnya, gas refrigerant berfungsi mengeluarkan hawa dingin dan dapat bertahan cukup lama. Refrigerant sebenarnya tidak perlu diganti atau diisi ulang, kecuali jika terjadi kebocoran.
Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Sunroof, Moonroof, dan Panoramic roof
Bocornya refrigerant juga bisa terjadi karena adanya benturan pada condensor. Sebelum menambahkan kembali refrigerant, pemilik mobil sebaiknya mencari tahu lebih dulu apa penyebab kebocorannya. Pada mobil tua, kebocoran refrigerant disebabkan lubang pada karet seal di sambungan selang dan pipa yang sudah merenggang.
Adapun salah satu brand gas refrigerant yang terkenal adalah Freon. Brand Freon memang lebih terkenal karena masih digunakan dari dulu hingga sekarang.
Sedangkan untuk jenisnya, refrigerant yang baik saat ini adalah jenis R-134a. Sedangkan jenis R12 atau R22 sudah tak ramah lingkungan.