moservice.id – Teknik mengemudi mobil manual tentu sedikit lebih ribet ketimbang mobil matik. Mobil manual mengandalkan pedal kopling ketika hendak memindahkan gigi transmisi.
Namun, ada kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh pengemudi, terutama pemula saat mengendarai mobil manual.
Seringkali pengemudi melakukan kebiasaan menginjak kopling dalam posisi setengah.
Perlu diketahui bahwa menginjak setengah kopling memiliki dampak buruk terhadap kendaraan.
Sadar tidak sadar, pengemudi pemula seringkali menginjak kopling tidak sampai mentok.
Biasanya hal ini dilakukan agar menjaga mesin mobil tidak mati, atau biasanya saat mobil di tanjakan. Saat kopling diinjak setengah, mobil akan berhenti.
Meskipun demikian, menginjak setengah kopling akan memiliki dampak buruk terhadap kampas kopling.
1. Mempercepat Keausan Plat Kopling
Menginjak setengah kopling menyebabkan plat kopling tidak sepenuhnya terlepas atau terhubung dengan flywheel (roda gila).
Hal ini mengakibatkan gesekan yang berlebihan antara plat kopling dan flywheel, yang pada akhirnya mempercepat keausan plat kopling.
Jika dibiarkan terus menerus, kopling akan menjadi aus lebih cepat dan perlu diganti lebih awal daripada yang seharusnya.
2. Panas Berlebih pada Kopling
Gesekan konstan yang terjadi saat menginjak setengah kopling menghasilkan panas yang signifikan pada komponen kopling.
Panas berlebih ini dapat menyebabkan plat kopling dan flywheel menjadi panas dan dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada permukaannya, seperti glazing (permukaan menjadi halus dan mengkilap), yang mengurangi kemampuan kopling untuk mencengkeram dengan baik.
3. Membebani Komponen Transmisi
Menggantung kopling juga memberi tekanan ekstra pada bearing di dalam transmisi, termasuk release bearing (bearing pelepas).
Tekanan konstan ini dapat menyebabkan bearing aus lebih cepat, yang akhirnya dapat menimbulkan suara berisik atau masalah mekanis pada transmisi.
Baca juga: Biar Lebih Awet, Begini Cara Merawat Kopling Mobil Manual
4. Getaran pada Pedal Kopling
Pedal kopling akan terasa lebih getar dan tidak nyaman saat digunakan. Hal ini akan membuat cara berkendara terasa kurang nyaman dan menganggap bahwa telah terjadi kerusakan pada kopling.
5. Efisiensi Bahan Bakar Menurun
Saat setengah kopling digunakan, mesin tidak beroperasi dengan efisiensi penuh.
Sebagian tenaga dari mesin terbuang melalui gesekan di kopling yang tidak sepenuhnya terhubung.
Akibatnya, konsumsi bahan bakar menjadi lebih tinggi, dan efisiensi bahan bakar menurun.
Baca juga: Ini 9 Penyebab Pedal Kopling Mobil Terasa Keras Ketika Diinjak
6. Mengurangi Pengendalian dan Keamanan
Menggantung kopling secara terus-menerus juga dapat mengurangi kontrol pengemudi atas kendaraan, terutama saat mengemudi di tanjakan atau dalam lalu lintas yang padat.
Penggunaan kopling yang tidak tepat dapat menyebabkan kendaraan meluncur mundur di tanjakan atau memerlukan reaksi yang lebih lambat dalam situasi darurat.
7. Biaya Perawatan Lebih Mahal
Semua dampak di atas pada akhirnya berujung pada biaya perawatan yang lebih tinggi.
Komponen kopling, transmisi, dan sistem lainnya yang terkait mungkin perlu diperbaiki atau diganti lebih sering, sehingga meningkatkan pengeluaran untuk perawatan kendaraan.