back button

Mengenal Apa Itu Diesel Runaway? Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Ditulis oleh : moservice,

05 May 2025

fbtwitterwhatsapp
Mengenal Apa Itu Diesel Runaway? Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya

moservice.id – Bagi pemilik mobil berbahan bakar solar, diesel runaway adalah salah satu masalah berat yang bisa terjadi.

Diesel runaway adalah kondisi ketika mesin berada di putaran tinggi dan menyala terus menerus meski sudah memutar kunci kontak ke posisi off.

Berbeda dengan mesin bensin yang mengontrol kecepatan dengan mengatur campuran udara dan bahan bakar serta menggunakan busi untuk pembakaran, mesin diesel bekerja dengan mengompresi udara hingga suhu tinggi, lalu menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar yang panas untuk memulai pembakaran.

Karena tidak ada pembatasan asupan udara, jika ada sumber bahan bakar lain yang masuk, mesin akan terus mempercepat tanpa bisa dikendalikan oleh mekanisme kontrol bahan bakar standar.

Penyebab Diesel Runaway

Beberapa penyebab umum diesel runaway meliputi:

  • Kebocoran Oli Mesin: Oli dari turbocharger yang rusak, cincin piston yang aus, atau sistem ventilasi crankcase yang bermasalah dapat bocor ke dalam intake manifold dan masuk ke ruang bakar, bertindak sebagai bahan bakar tambahan. Ini adalah penyebab paling umum.
  • Kontaminasi Udara: Mesin diesel yang beroperasi di lingkungan dengan uap bahan bakar, gas alam, atau zat mudah terbakar lainnya dapat menghisap uap tersebut melalui intake, yang kemudian terbakar di dalam mesin.
  • Kerusakan pada Sistem Bahan Bakar: Meskipun lebih jarang, kerusakan pada pompa injeksi bahan bakar dapat menyebabkan penyemprotan bahan bakar yang berlebihan dan tidak terkontrol.
  • Level Oli yang Terlalu Tinggi: Pengisian oli mesin melebihi batas maksimum dapat meningkatkan tekanan crankcase dan memaksa oli masuk ke intake.

Kondisi runaway dapat menyebabkan kerusakan mesin yang parah akibat panas berlebih, kekurangan pelumasan, hingga kegagalan mekanis yang katastropik, bahkan berpotensi menyebabkan kebakaran atau ledakan.

Penyebab diesel runaway bisa beragam. Mulai dari kegagalan dari perhitungan ECU atau pompa solar rusak, kebocoran oil seal pada turbo, dan secara tidak terkendali terus mengirim bahan bakar.

Pada kasus yang sangat parah dan di luar kendari, mesin bisa meledak dan mobil terbakar.

Cara Mengatasi Diesel Runaway

Menghentikan mesin diesel yang mengalami runaway bisa berbahaya dan memerlukan tindakan cepat dan tepat. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Memutus Suplai Udara

Ini adalah cara yang paling efektif dan aman untuk menghentikan runaway. Mesin diesel membutuhkan udara untuk pembakaran, jadi dengan menghilangkan suplai udara, mesin akan mati.

  • Katup Penutup Udara (Air Shut-Off Valve): Jika mesin dilengkapi dengan katup penutup udara manual atau otomatis, segera aktifkan katup tersebut untuk menghentikan aliran udara ke mesin. Katup otomatis akan tertutup sendiri ketika RPM melebihi batas aman.
  • Menutup Intake Secara Manual: Jika tidak ada katup penutup udara, coba tutup intake manifold dengan yang tidak mudah terhisap, seperti kain tebal, karpet, atau penutup intake jika memungkinkan. Lakukan ini dengan hati-hati dan dari jarak yang aman untuk menghindari cedera akibat hisapan mesin yang kuat atau panas.
  • Menggunakan Pemadam Api CO2: Semprotkan (CO2) dari pemadam api ke dalam intake. CO2 akan menggantikan oksigen dan menghentikan pembakaran. Ini mungkin menyebabkan kerusakan pada mesin, tetapi lebih baik daripada kerusakan akibat runaway yang tidak terkendali.

2. Memutus Suplai Bahan Bakar

Jika Anda dapat dengan aman mengakses dan mematikan suplai bahan bakar utama, lakukanlah. Namun, perlu diingat bahwa jika runaway disebabkan oleh oli atau uap dari luar, mematikan suplai bahan bakar tidak akan menghentikan mesin.

3. Menggunakan Transmisi Manual

  • Injak pedal rem sekuat mungkin dan aktifkan rem parkir.
  • Masukkan gigi tertinggi.
  • Lepaskan kopling secara tiba-tiba. Beban berat pada transmisi dapat memaksa mesin berhenti. Ini adalah opsi terakhir karena dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi.

4. Evakuasi Area

Jika Anda tidak dapat menghentikan mesin dengan cepat, segera evakuasi area tersebut dan biarkan mesin terus berputar hingga kehabisan bahan bakar atau mengalami kerusakan sendiri. Prioritaskan keselamatan diri dan orang lain.

Namun, cara yang paling aman adalah menunggu solar habis, hingga mesin mati dengan sendirinya, atau menunggu kerusakan sistem mekanikal lainnya yang membuat pasukan solar terhenti.

Memang ada metode lain untuk mematikan kondisi tersebut, yakni dengan menghentikan pasokan udara.

Artinya adalah harus melepas saluran udara untuk menutupnya, akan tetapi harus pastikan penutupnya cukup kuat supaya tidak terhisap.

Tetapi, cara tersebut memiliki risikonya yang lumayan besar. Sebab, pada saat buka kap mesin, tangan bisa saja melepuh terkena air radiator yang sewaktu-waktu bisa meledak.

Cara lain yang bisa dilakukan dengan mengeluarkan atau menyedot solar yg ada ditangki, ini pun dengan catatan jika kondisi memungkinkan.

Baca juga: Cara Mengecek Kondisi Shockbreaker Mobil, Bisa Coba 2 Cara Ini

Beragam risiko yang bisa ditimbulkan, mulai merusak mesin dan yang paling parah menyebabkan mobil terbakar.

Cara yang paling aman adalah, pastikan tuas transmisi berada pada posisi netral (N), tarik tuas rem, segera keluar dari mobil dan menjauh. Tunggu sampai solar dalam tangki habis atau terjadi kerusakan lain yang menghentikan pasokan bahan bakar.

Pilih area / Kota

Pilih Merek
Jenis Bengkel

Bengkel Rekomendasi

Moservice Logo

Promo

Tentang Moservice

Gabung Jadi Mitra

Artikel

Kebijakan Privasi

Pertanyaan Umum

Hubungi Kami

[email protected]

(021)3190 2000

icon_facebookicon_youtubeicon_instagramicon_tiktok