moservice.id – Salah satu bentuk perawatan berkala pada mobil adalah mengganti oli.
Hal ini tak hanya berlaku pada mobil yang sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Mobil yang jarang dipakai juga perlu ganti oli ketika perawatan berkala.
Oli pada mobil yang jarang dipakai akan bercampur dengan uap air di sekitar ruang mesin di mana oli berada.
Uap air sendiri muncul lantaran akibat oksidasi ruang mesin pada mobil yang jarang dipakai.
Bila oli dan uap air bercampur, maka keduanya akan menghilangkan fungsi pelumas pada mesin mobil. Akibatnya, mesin mobil pun akan rentan terkena karat.
“Bila mobil jarang dipakai, otomatis oli akan mengendap ke bawah (ruang mesin). Komponen mesin akan menjadi kering dan korosif. Campuran kimia pada oli juga bisa rusak, sehingga fungsinya bisa hilang.
Banyak yang menyarankan untuk mengganti oli saat mobil sudah mencapai jarak tempuh tertentu. Biasanya, batas jarak tempuh untuk ganti oli adalah 5.000-10.00 km.
Baca juga: Empat Tips Membersihkan Busi Mobil, Bisa Dilakukan di Rumah
Namun pada mobil yang jarang dipakai, penggantian oli mobil harus dilakukan berdasarkan berapa lama mobil disimpan.
Biasanya, waktu ideal untuk melakukan ganti oli mobil yang jarang dipakai adalah 6 atau 12 bulan sekali.
Adapun merawat mobil yang jarang dipakai sendiri tidaklah sulit. Pemilik kendaraan cukup memanaskan mobil selama 10 hingga 15 menit perhari.
Selama mobil dipanaskan, sebaiknya juga menyalakan AC mobil. Hal itu dilakukan agar AC mobil tetap berfungsi.
Perawatan lainnya yang bisa dilakukan yakni melepas kabel akinya. Cara itu dilakukan agar aki mobil tidak soak akibat mobil jarang dipakai.
Cara merawat mobil yang jarang dipakai itu dilakukan bila mobil tidak dipakai selama seminggu lebih.
Moservice.id menyediakan booking layanan ganti oli dari bengkel-bengkel rekanan terpercaya dengan berbagai promo xtra untung, segera booking pada link ini >> Layanan Ganti Oli