moservice.id – Pengertian ignition coil adalah sebuah komponen pada sistem pengapian pada sebuah kendaraan bermotor.
Ignition coil terdiri dari sebuah spul yang terbuat dari kawat tembaga yang dikelilingi oleh sebuah kumparan yang terbuat dari bahan magnetik.
Spul ini terhubung ke sebuah katup pengapian yang terletak di dalam mesin kendaraan.
Fungsi Ignition Coil atau Komponen Pengapian
1. Mengubah Arus Listrik
Ignition coil memiliki fungsi utama untuk mengubah arus listrik yang rendah menjadi arus listrik tinggi yang diperlukan untuk menyalakan mesin.
Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan prinsip inductance, yaitu mengubah energi listrik menjadi energi magnetik.
Ketika mesin dihidupkan, arus listrik rendah yang dihasilkan oleh aki kendaraan akan mengalir ke spul ignition coil.
Arus listrik ini akan menginduksi medan magnetik yang akan menyebabkan spul tersebut menghasilkan arus listrik tinggi.
Kemudian, arus tersebut akan dikirimkan ke katup pengapian melalui sebuah busi, sehingga mesin dapat dihidupkan.
2. Sebagai Pemancar Radio
Pada beberapa kendaraan, ignition coil juga berguna sebagai antena pemancar radio yang terhubung dengan sistem audio kendaraan.
3. Memicu Tegangan Listrik
Mesin yang menggunakan bahan bakar bensin membutuhkan bunga api dari busi agar mobil dapat hidup dan beroperasi dengan baik.
Anda bisa menemukan sebuah kumparan primer dan kumparan sekunder.
Kedua kumparan ini diposisikan secara optimal sehingga tegangan baterai dapat ditingkatkan dengan induksi elektromagnetik.
Akhirnya, tegangan baterai bervariasi dari 12 volt hingga 25.000 volt. Tanpa tersedianya kedua coil ini maka kinerja atau performa ignition coil tidak akan optimal.
4. Meningkatkan Tegangan Listrik
Selanjutnya, fungsi utama dari ignition coil yaitu untuk menaikkan tegangan baterai. Tegangan yang semula 12 volt dapat diubah menjadi 25.000 volt.
Jumlah tersebut sudah terbilang sebagai tegangan tinggi, fitur ini sebenarnya menggunakan daya induksi elektromagnetik.
Dengan tegangan hingga 25.000 volt, busi di ruang bakar dapat menghasilkan bunga api yang kuat.
Jenis Kumparan Ignition Coil
Agar berfungsi optimal, koil pengapian perlu didampingi dengan 2 jenis kumparan yaitu primer dan sekunder.
Kedua kumparan tersebut saling bekerja sama untuk bisa mengoptimalkan kinerja dari sistem pengapian koil untuk tingkatkan kualitas kendaraan.
1. Kumparan Primer
Ignition coil dengan kumparan primer terbuat dari sebuah kawat tembaga dengan lebar 1 mm dan memiliki jumlah gulungan yang panjang hingga maksimal 300 kali panjang kumparan sekunder.
2. Kumparan Sekunder
Kumparan sekunder terbuat dari kawat dengan ukuran yang lebih kecil berkisar 0,1 mm namun memiliki jumlah gulungan yang lebih banyak hingga 100 kali lipat mencapai 30.000 lilitan dari kumparan primer.
Baca juga: Cara Membaca Arti Kode Sekring Mobil Lengkap dengan Benar
Komponen Ignition Coil
Ignition coil terdiri atas beberapa komponen, mulai dari:
- Insulator
- Inti besi
- Isolasi pemisah kumparan
- Isolasi penutup
- Kumparan primer
- Kumparan sekunder
- Penghubung tegangan tinggi melalui kontak pegas
- Pengikat
- Plate jacket (magnetic)
- Bodi
- Sealing compound
- Terminal tegangan tinggi
Cara Kerja Ignition Coil
Perlu diketahui bahwa kumparan yang terdapat pada kumparan pengapian berupa kumparan kawat tembaga dan dapat menghasilkan medan magnet apabila diberikan tegangan dan arus.
Besaran medan magnet umumnya tergantung dari banyaknya lilitan, diameter kawat, besarnya tegangan dan juga arus yang mengalir melalui kumparan.
Kumparan pengapian memiliki lilitan yang lebih banyak dan semakin banyak arus yang mengalir, semakin besar medan magnet yang dihasilkan.
Berkat fitur penting dari fungsi ignition coil ini akan mampu memasok sejumlah besar listrik ke mesin.
Ketika medan magnet yang ada sejajar dengan koil lainnya, induksi elektromagnetik kedua dibuat.
Namun, induksi elektromagnetik yang dihasilkan tidak berpengaruh dalam membangkitkan gaya gerak listrik atau gaya gerak listrik di setiap kumparan.
Ini juga termasuk kumparan sekunder yang digunakan untuk menghasilkan tegangan tinggi hingga 25.000 volt dalam baterai atau baterai isi ulang.
Gaya gerak listrik ini terjadi ketika tegangan tinggi diterapkan pada kumparan sekunder
Dengan begitu akan mengakibatkan hilangnya fluks magnet secara tiba-tiba pada kumparan primer.
Untuk melakukan ini, ada komponen sistem pengapian yang sengaja disebut titik kontak atau platinum.
Bagian ini berfungsi untuk memutus arus pada kumparan primer. Ketika kontak bekerja, induksi elektromagnetik pada kumparan primer bisa dihentikan.
Oleh karena itu, setiap komponen yang tersimpan pada kendaraan perlu diperiksa dengan baik agar bisa digunakan dengan maksimal.
Bila Anda kesulitan mengecek kondisi mesin mobil Anda, segera bawa ke bengkel service mesin mobil terdekat di kota Anda untuk pengecekkan lebih lanjut.