moservice.id – Perawatan pada mesin penting dilakukan agar performanya tetap terjaga. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah air radiator.
Air radiator atau cairan pendingin memiliki fungsi menjaga kestabilan suhu mesin. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas dari air radiator.
Namun, kapan waktu yang tepat untuk mengganti air radiator mobil?
Tanda Air Radiator Mobil Harus Diganti
Ketika air radiator sudah tidak layak pakai, ada beberapa tanda yang muncul. Berikut adalah tanda-tanda air radiator harus diganti.
1. Air Radiator Berkurang
Tanda dari air radiator yang perlu diganti adalah air radiator yang berkurang. Hal ini bisa dilihat dengan melakukan pengecekan pada bagian tangki air radiator.
Apabila air pada tangki sisa separuh atau hampir habis, segeralah ganti dengan yang baru. Saat mengganti air radiator, disarankan untuk mengosongkan bagian tangki sebelum menambahkan dengan air yang baru.
Mencampurkan air radiator lama dengan baru dapat merusak air radiator dan memberatkan kinerjanya.
2. Warna Air Radiator Berubah
Pada umumnya, air radiator memiliki warna cerah untuk menunjukkan adanya zat – zat tertentu. Ketika warna air radiator sudah menjadi keruh, pudar, atau kecoklatan, maka segelah lakukan penggantian.
3. Mesin Overheat
Ketika mesin mobil mengalami panas berlebih, maka ada masalah pada sistem pendinginannya.
Umumnya, masalah ini diakibatkan oleh air radiator yang menipis. Jika hal ini terjadi, maka air radiator perlu diganti dengan yang baru.
Baca Juga: Simak Langkah Mudah Mengecek Mobil di Rumah
Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Radiator
Sebelum muncul tanda-tanda dari permasalahan pada sistem pendinginan, pengecekan dan penggantian air radiator perlu dilakukan secara berkala. Air radiator biasanya diganti setiap 20.000 km atau saat air mulai keruh.
Cara Mengganti Air Radiator Mobil
Mengganti air radiator bukan suatu hal yang sulit. Pemilik mobil bisa melakukannya sendiri di rumah.
Langkah pertama mengganti air radiator adalah membuka tutup radiator, lalu buka baut tempat pembuangan air radiator yang terletak di bagian bawah radiator.
Saat melakukan pembuangan air radiator, usahakan mesin dalam keadaan menyala dan dingin.
Hal ini dilakukan agar seluruh sisa-sisa air radiator lama terbuang. Kemudian, pastikan seluruh air radiator terbuang.
Jika seluruh air radiator terbuang, matikan mesin lalu tutup kembali baut pembuang air radiator pada bagian bawah radiator. Kemudian, buka baut pembuangan angin.
Pengemudi bisa mengisi kembali air radiator dengan air bersih atau cairan pendingin ampai air meluap keluar dari baut pembuangan angin.
Tutup kembali baut pembuangan angin dan biarkan penutup lubang radiator bagian atas terbuka.
Nyalakan mesin agar kipas radiator berputar dna biarkan mesin menyala hingga temperatur speedometer menunjukkan setengah.
Apabila Anda mengalami masalah, segera bawa ke bengkel mobil terdekat yang bisa ditemukan melalui Moservice.id.