moservice.id – Fungsi utama power steering pada mobil yakni agar pengemudi bisa lebih ringan memutar setir dan menggerakkan roda.
Ketika memutar setir mulai terasa berat, hal ini menandakan ada komponen yang bermasalah pada power steering mobil.
Nah, bagi Anda yang belum tahu alasannya, berikut ini berbagai penyebab kerusakan pada power steering mobil.
1. Setir Terasa Lebih Berat
Gejala pertama yang sering terjadi dan paling mudah dirasakan, yaitu setir yang tiba-tiba menjadi terasa saat berat saat dibelokkan.
Untuk power steering model elektrik, beratnya setir itu bisa diakibatkan tidak berfungsinya motor listrik yang bertugas untuk memutar roda gigi kemudi.
Sementara pada power steering model hidrolik, beratnya setir itu disebabkan oleh berkurang atau habisnya minyak power steering yang ada di tabung reservoir.
Berkurang atau habisnya minyak power steering tersebut, biasanya dikarenakan adanya kebocoran pada selang atau komponen lain dari power steering.
Baca juga: 5 Penyebab Setir Mobil Menjadi Berat
2. Arah Setir Tidak Lurus
Tanda kerusakan lainnya bisa dirasakan dari posisi setir yang menjadi tidak lurus saat melaju di jalan yang lurus.
Kondisi setir yang tidak presisi ini, tentu akan sangat mengganggu dan menyulitkan pengemudi dalam memposisikan mobil di jalan raya.
3. Muncul Suara Berdecit atau Berderak
Bunyi berdecit atau berderak saat membelokkan kemudi juga dapat menjadi petunjuk adanya masalah pada power steering.
Timbulnya suara aneh saat setir dibelokkan bisa menjadi kondisi kerusakan power steering sudah cukup parah.
Bunyi tersebut biasanya disebabkan oleh gesekan komponen yang tidak berfungsi dengan baik atau kebocoran pada sistem.
4. Permukaan Ban Habis Tidak Merata
Tanda kerusakan selanjutnya bisa terlihat pada kondisi tapak ban. Kondisi power steering yang rusak, biasanya akan menyebabkan tapak ban menjadi habis tidak rata atau hanya pada bagian pinggirnya saja.
Hal ini karena keseimbangan ban mobil akan lebih condong ke satu arah saja, sementara sisi roda lainnya tidak menyetuh permukaan jalan secara merata.
5. Adanya Kebocoran di Ruang Mesin
Terakhir, rusaknya power steering bisa ditandai dengan adanya kebocoran oli power steering pada ruang mesin.
Khusus untuk kasus ini, biasanya berlaku untuk power steering yang masih menggunakan model hidrolik.
Baca juga: 5 Cara Merawat Electric Power Steering agar Tetap Awet
6. Kehilangan Responsivitas
Jika Anda merasa responsivitas kemudi menurun, seperti perlu memberikan usaha yang lebih besar untuk mengubah arah mobil, hal ini bisa menjadi salah satu pertanda ada ada masalah pada power steering.
7. Kehilangan Cairan Power Steering
Cairan power steering adalah elemen penting dalam menjaga kinerja sistem ini. Jika Anda melihat tumpahan cairan di bawah mobil, terutama di area roda depan, ini bisa menandakan kebocoran pada sistem power steering.
Kehilangan cairan power steering dapat menyebabkan penurunan kinerja dan bahkan kerusakan fatal.
8. Setir Bergetar
Getaran yang terasa pada kemudi dapat disebabkan oleh komponen yang aus, peredam yang rusak, atau masalah lain pada sistem power steering.
Hal ini dapat mengurangi kenyamanan dan kestabilan saat mengemudi.
9. Kehilangan Fungsi Power Assist
Power assist adalah fitur pada power steering yang memberikan bantuan ekstra dalam mengendalikan kemudi.
Jika Anda mengalami kehilangan fungsi power assist saat mengemudi, maka stir mobil akan lebih sulit dikendalikan dan sulit kembali ke posisi semula dengan cepat setelah membelokan setir mobil.
Bila mobil Anda mengalami masalah di atas, segera bawa ke bengkel mobil terdekat yang bisa ditemukan melalui Moservice.
Booking bengkel secara online jadi lebih mudah lewat Moservice.id.