moservice.id – Hampir setiap kendaraan roda empat dilengkapi dengan berbagai macam sensor. Salah satunya adalah sensor oksigen.
Pertanyaannya adalah apakah semua jenis mobil memiliki sensor oksigen? Tentu tidak, sensor oksigen hanya terdapat pada mobil dengan injeksi bahan bakar.
Sensor o2 atau oksigen pada mobil berfungsi untuk mengontrol atau mendeteksi jumlah oksigen pada gas buang.
Komponen ini secara otomatis mengirimkan sinyal dari hasil deteksi ke engine control unit atau ECMU.
Semua data yang disediakan oleh sensor diproses ulang dalam komponen ECM ini untuk membawa campuran bahan bakar ke tingkat yang optimal.
Dengan cara ini, campuran bahan bakar-udara secara otomatis lebih cocok untuk mesin.
Selain itu, fungsi lain dari sensor oksigen mobil adalah untuk mengatur konsentrasi gas buang oksigen untuk pembakaran di dalam mobil.
Berikut ini ciri kerusakan sensor oksigen (O2) pada mobil yang harus diwaspadai.
1. Lampu Check Engine pada Kendaraan Menyala
Ciri-ciri sensor oksigen mobil rusak bisa ditandai dengan kondisi lampu check engine yang terus menyala atau berkedip-kedip.
Hal ini terjadi karena masa penggunaan mobil yang sudah mencapai 10 tahun atau telah mencapai 100 ribu kilometer.
Jika Anda mengalami hal ini, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah yaitu dengan melakukan penggantian pada sensor oksigen mobil agar bisa kembali berfungsi dengan normal.
2. Meningkatnya Emisi Gas Buang
Sensor oksigen mobil juga berfungsi untuk menentukan rasio bahan bakar dan udara yang masuk ke ruang bakar
Hal tersebut dapat dilihat dan terjadi secara real time. Jika bagian sensor ini putus, maka akan menyebabkan peningkatan emisi gas buang dalam jumlah yang besar.
Salah satu cara mudah mengenali tanda kerusakan sensor oksigen mobil yaitu dengan melihat seberapa banyak jumlah asap knalpot mobil yang dikeluarkan.
Biasanya, warna asapnya akan berwarna putih tebal dan berbau menyengat. Bila sudah seperti ini, Anda harus waspada karena ini merupakan ciri-ciri kerusakan sensor oksigen mobil.
3. Penurunan Performa Kendaraan
Gejala sensor oksigen yang bermasalah juga bisa dilihat dari ada atau tidaknya penurunan performa pada mobil Anda. Penurunan performa yang terjadi karena tidak optimalnya proses pembakaran bahan bakar, sehingga membuat mobil kehilangan tenaga.
Baca juga: Camshaft Position Sensor: Fungsi, Cara kerja, dan Tanda Kerusakan
Cara Cek Kerusakan pada Oksigen Sensor Rusak pada Mobil
Sebelum terjadi kerusakan sensor yang semakin parah, Anda bisa melakukan pengecekkan terlebih dahulu dengan melihat indikator warna sensor yang muncul.
1. Indikator Warna Hijau
Jika sensor oksigen berwarna hijau, biasanya disebabkan oleh kebocoran cairan pendingin yang masuk ke ruang bakar.
2. Indikator Warna Coklat / Merah
Selain itu, ketika status sensor berwarna coklat atau kemerahan (warna yang muncul tergantung jenis mobil, sehingga tidak selalu sama warnanya), biasanya disebabkan oleh campuran udara-bahan bakar yang berlebihan.
3. Indikator Warna Hitam
Untuk mengakali sensor oksigen yang rusak dengan indikator berwarna hitam yaitu dengan menguras oli mobil dan membersihkan ruang pembakaran mesin.
Warna hitam menunjukkan adanya kebocoran oli pada ruang pembakaran, sehingga oli yang masuk ikut terbakar dan asap knalpot menjadi lebih hitam gelap.
Itulah beberapa ciri-ciri kerusakan sensor oksigen pada mobil. Bila beberapa tanda kerusakan sensor oksigen sudah terjadi, disarankan untuk membawanya ke bengkel mobil terdekat agar mendapatkan penanganan khusus.
Anda bisa menggunakan layanan pencarian bengkel terdekat dengan melakukan booking bengkel secara online dari Moservice.
Dapatkan berbagai kemudahan menemukan bengkel profesional yang ada di seluruh Indonesia dengan berbagai jenis service yang Anda butuhkan mulai dari ganti oli, service ac, service kaki mobil, service mesin mobil, service ac, ganti aki, dan masih banyak lainnya.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, daftar sekarang juga di Moservice.id.