moservice.id – Release bearing memiliki banyak nama lain seperti bantalan pembebas atau throwout bearing dan juga laher kopling yang merupakan bagian dari sistem transmisi mobil yang berfungsi untuk memisahkan kopling saat kopling tidak digunakan, sehingga memungkinkan Anda untuk mengubah gigi tanpa mengganggu putaran mesin atau mengganggu kecepatan mobil.
Release bearing terletak di antara di antara clutch cover dengan release fork, yang terhubung ke pedal kopling di kabin mobil.
Fungsi utama release bearing adalah untuk meneruskan gaya dorong dari komponen release fork ke bagian pegas diafragma yang lokasinya berada di clutch cover atau rumah kopling.
Cara Kerja Release Bearing
Cara kerja release bearing adalah dengan memindahkan gaya yang diterima dari pedal kopling ke bantalan rol melalui sebuah sambungan lurus atau sambungan lurus yang dihubungkan ke pedal kopling.
Ketika Anda menekan pedal kopling, mekanisme pelepas kopling akan menekan release bearing ke arah kopling, menyebabkan kopling terlepas dari poros dan mengatifkan transmisi.
Ketika pedal kopling dilepas, bantalan rol akan kembali ke posisi semula dan kopling akan kembali terpasang ke poros transmisi.
Mekanisme terjadinya gaya dorong ini sepenuhnya berada di tangan pengemudi, saat mereka menekan pedal kopling kendaraan dan memunculkan dorongan dari komponen release fork.
Proses selanjutnya akan menekan komponen diafragma spring. Tekanan inilah yang membuat kopling mobil bekerja.
Hasil dari mekanisme tersebut adalah clutch disc yang terbebas dari jepitan antara flywheel dan pressure plate.
Baca juga: Magnetic Clutch – Cara Kerja, Ciri, Penyebab Kerusakan
Komponen Release Bearing
1. Bagian Hub Release Bearing
Komponen pertama yang ada di dalam release bearing adalah hub release bearing untuk dijadikan dudukan pada komponen bantalan pembebas dan akan langsung terhubung dengan release fork.
2. Waver Washer Dan Snap Ring
Waver washer dan snap ring berfungsi untuk menahan bearing agar selalu ada dan terikat dengan Hub.
Agar fungsi release bearing tidak bermasalah, maka komponen ini tidak boleh terlepas dari hub.
Baca juga: Mengenal Priming Pump – Komponen, Fungsi, dan Cara Kerjanya
3. Self Centering
Bearing memiliki bantalan luncur yang dikenal dengan nama self centering yang berfungsi untuk meratakan posisi agar laher kopling selalu ada di tengah.
Jika posisinya tepat, maka komponen dapat terhubung dengan diafragma spring. Ketika posisinya meleset, maka daya dorong tidak dapat diteruskan dengan baik.
4. Rubber dan Resin Seat
Rubber dan resin seat berfungsi untuk meredam getaran ketika bagian throwout bearing sedang terhubung dengan diafragma spring.
Jika tidak ada rubber, maka getaran akan membuat pengemudi tidak nyaman dan daya dorong tidak maksimal.
Bila mengalami kerusakan di bagian rubber, maka kondisi release bearing tidak akan optimal.
Kerusakan awal memang tidak akan terasa, namun lama kelamaan akan menyebabkan kondisi yang lebih parah pada komponen mobil lainnya.
Untuk mengatasinya, Anda bisa membawanya ke bengkel service mesin mobil terdekat yang bisa di booking secara online melalui situs Moservice.id.