moservice.id – Cara mengendarai mobil transmisi manual berbeda dengan cara mengemudikan mobil matic.
Karena, mobil manual memiliki 3 pedal kopling, mulai dari pedal gas, pedal rem, dan pedal kopling.
Sedangkan, mobil matic hanya memiliki 2 pedal saja, yaitu pedal gas dan pedal rem.
Biasanya, mobil manual cukup sering mengalami masalah pada bagian pedal kopling.
Pedal kopling yang terasa keras bisa menjadi indikator adanya gangguan pada komponen kopling yang menggerakkan sistem transmisi mobil.
Apa saja gangguan yang bisa menyebabkan pedal kopling mobil menjadi keras? Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Kampas Kopling Habis
Kampas kopling yang menipis atau aus akan membuat pedal terasa keras saat diinjak.
Bisa dibilang, kampas kopling aus ini adalah penyebab kerasnya kopling yang paling sering ditemukan.
Perlu diketahui, ada beberapa ciri kampas kopling mobil habis. Jika dibiarkan, kampas kopling yang menipis bisa menimbulkan masalah lebih serius.
Bukan tidak mungkin kerusakan akan merembet pada komponen mesin lainnya.
Untuk mencegah hal tersebut, segera ganti kampas kopling yang aus. Perlu diingat, gunakan kampas kopling yang sesuai dengan tipe mobil.
Menggunakan kampas yang tidak sesuai hanya akan menimbulkan masalah lain nantinya.
2. Kabel Kopling Aus
Kabel kopling yang putus bisa membuat pedal kopling terasa sulit diinjak. Hal ini bisa terjadi pada mobil dengan transmisi manual.
Pada mobil matic, kopling digerakkan tenaga hidrolik sehingga pelumasannya cenderung lebih terjaga.
Untuk mengatasinya, sebaiknya rutin melumasi kabel kopling. Bisa menggunakan oli atau serbuk pelumas khusus.
Sambil melumasi, bisa sekaligus menyetel ulang kabel agar posisinya pas dengan kaki.
Dengan rutin melakukan pelumasan, kabel kopling pun lebih fleksibel. Kabel juga tidak akan bergesekan langsung dengan pembungkusnya.
3. Komponen Cover Clutch Bermasalah
Komponen cover clutch atau yang sering disebut sebagai matahari kopling ini bisa membuat pedal kopling keras saat usianya sudah tua.
Cover clutch yang sudah usang akan menurun daya tekannya. Daya tekan yang melemah akan membuat komponen pressure plate tidak dapat bekerja dengan normal.
Akibatnya, transmisi lebih sulit dilakukan. Solusi dari permasalahan ini adalah mengganti dengan komponen cover clutch yang baru.
4. Release Bearing Rusak
Release bearing berfungsi mendorong pegas diafragma (diaphragm spring) yang ada di cover clutch. Komponen ini bisa aus seiring dengan penggunaan mobil.
Saat release bearing aus, tekanan pada pegas diafragma pun lemah. Bila kondisi ini dibiarkan, release bearing lama-kelamaan akan menggerus pegas diafragma.
Kerusakan pada release bearing ini membuat pedal kopling mobil keras atau bergetar saat diinjak.
Baca juga: Hindari Mengisi Tangki BBM Mobil dalam Kondisi Mesin Menyala, Ini Sebabnya
5. Kebiasaan Mengemudi yang Buruk
Selain disebabkan kerusakan pada komponen penyusunnya, pedal kopling mobil yang keras juga bisa disebabkan oleh kebiasaan pengemudi.
Beberapa kebiasaan Anda saat mengemudi ternyata tanpa disadari dapat merusak komponen kopling mobil.
Contohnya adalah kebiasaan menginjak dan melepas kopling dengan cepat. Kebiasaan ini ternyata bisa mengakibatkan perpindahan transmisi tidak sempurna dan membuatnya menjadi slip atau macet.
Jika terus menerus dilakukan, kampas kopling juga lebih cepat aus. Disarankan untuk menginjak dan melepas pedal kopling secara perlahan agar tidak merusak kopling mobil.
Baca juga: 5 Kerusakan Transmisi Manual Mobil yang Sering Terjadi dan Cara Memperbaikinya
6. Pelat Tengah Tidak Berfungsi
Pelat tengah adalah bagian kopling yang terhubung langsung ke bagian poros engkol atau crankshaft.
Jika pelat tengah aus atau rusak, maka hal ini bisa mengakibatkan kopling terasa keras saat diinjak.
Pengecekan dan penggantian pelat tengah yang rusak bisa menjadi solusi cepat untuk mengatasi kopling mobil yang tersendat.
7. Pelumas Kopling Habis
Cairan kopling yang tidak cukup dalam sistem hidrolik kopling dapat membuat kopling terasa keras.
Jika cairan kopling tidak cukup dalam reservoir, tekanan hidrolik yang diperlukan untuk memisahkan kopling tidak dapat tercipta dengan baik.
Baca juga: Lebih Awet! Begini 4 Cara Mudah Merawat Kopling Mobil
8. Master Silinder Mengalami Kerusakan
Master silinder pada mobil berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik menjadi gerakan pada kopling.
Jika master silinder rusak atau bocor, tekanan hidrolik tidak bisa mengalir dengan baik, sehingga membuat kopling mobil terasa kaku.
Sistem hidrolik kopling terdiri dari master silinder yang terhubung ke pedal kopling dan slave silinder yang terhubung ke mekanisme pembebasan kopling.
9. Slave Silinder Tidak Bertenaga
Slave silinder adalah komponen yang menghubungkan pedal kopling dengan sistem hidrolik kopling.
Fungsi slave silinder adalah mengubah tekanan hidrolik dari master silinder menjadi gerakan linier untuk mengoperasikan kopling.
Kerusakan pada slave silinder dapat mengakibatkan kebocoran atau penurunan tekanan hidrolik, sehingga membuat slave silinder kurang bertenaga untuk mendorong kopling dengan lancar.
Jika slave silinder tidak berfungsi, maka kopling akan terasa berat ketika ditekan.
Bila kopling mobil Anda masih macet dan sulit ditekan, disarankan untuk membawanya ke bengkel mobil terdekat.
Anda bisa menemukan rekomendasi bengkel pilihan mobil melalui Moservice yang telah bekerja sama dengan ribuan bengkel mobil profesional yang ada di berbagai kota di Indonesia.
Yang menyediakan berbagai layanan service mesin mobil, ganti oli mobil, ganti aki, dan masih banyak lainnya.
Lihat berbagai promo service mobil yang tersedia.